MAKALAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“Mendiskripsikan
Prinsip Dasar Mengajar dan Model Pembelajaran yang Efektif serta Penerapannya”
Dosen Pengampu : Muhammad Ali
Hanafiah,M.Si
Disusun
Oleh :
v Erna Syafitri (PAI)
v Muhammad Nur (MPI)
v Mutiara Fadhilah Nasution (MPI)
v Muda Wiranto (PAI)
Semester
: IV ( Empat )
SEKOLAH
TINGGI
AGAMA
ISLAM SUMATERA
(STAIS)
MEDAN
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilllah,Kami
panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat
Kami selesaikan.Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat
menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan
untuk diajukan sebagai syarat dalam
diskusi kelompok pada mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN tentang
Mendiskripsikan Prinsip Dasar Mengajar dan Model pembelajaran yang efektif dan
penerapannya.
Mengingat
isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya
tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun
masalah kelompok.
Mudah-mudahan
makalah ini besar manfaatnya bagi para
pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa
menghantarkan kesuksesan dalam belajar.
|
|
Medan,
27 Mei 2018
Kelompok
7
|
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Masalah.............................................................................
1
I.2. Rumusan
Masalah.............................................................................................
1
I.3. Tujuan
Penulisan................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Prinsip Dasar
Mengajar.......................................................................... .......... 2
II.2 Model
Pembelajaran Yang Efektif Dan Penerapannya................................... 4
BAB III PENUTUP
III.1. Kesimpulan...................................................................................................... 11
III.2. Saran............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran suatu kegiatan yang
dirancang oleh guru agar siswa melakukan keiatan belajar , untuk mencapai
tujuan atau kompetensi yang diharapkan . dalam merancang kegiatan pembeajaran
ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran,
yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang
akan disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta
penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran
terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki
siswa.
Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan
dipilih dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih
dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran.
Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat
memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Peru dipahami bahwa setiap
pendekatan pembelajran memiliki pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan
makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan pandangan tentang siswa,
perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang
dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda
walaupun strategi pembelajaran sama. Dalam makalah ini kami menekankan model
pembelajaran PJBL yang membahas tentang
model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata.
I.2 Rumusan Masalah
1.
Apa Saja Prinsip Dasar Mengajar ?
2.
Apa saja macam-macam model pembelajaran ?
I.3 Tujuan
Penulisan
1.
Dapat Mengetahui Prinsip Dasar
Mengajar.
2.
Dapat Mengetahui Macam-Macam Model Pembelajaran yang Efektif
dan Penerapannya.
3.
Dapat Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Prinsip Dasar mengajar
Menurut Slameto
(2010:35-39) ada 10 prinsip-prinsip mengajar yakni :
1.
Perhatian
Di dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa
kepada pelajaran yang diberikan oleh guru. Perhatian akan lebih besar bila pada
siswa ada minat dan bakat. Bakat telah dibawa siswa sejak lahir, namun dapat
berkembang karena pengaruh pendidikan dan lingkungan.
2.
Aktivitas
Dalam proses mengajar belajar, guru perlu membangkitkan aktivitas
siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas
siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan,
diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, atau siswa akan
bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru.
3.
Apersepsi
Setiap guru dalam mengajar perlu menghubungkan
pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa,
ataupun pengalamannya. Dengan demikian siswa akan memperoleh hubungan antara pengetahuan
yang telah menjadi miliknya dengan pelajaran yang akan diterimanya.
4.
Peragaan
Waktu guru mengajar di depan kelas, harus berusaha menunjukkan benda-benda
yang asli. Bila mengalami kesukaran boleh menunjukkan model, gambar, benda
tiruan, atau menggunakan media lainnya seperti radio, tape recorder, TV dan
lain sebagainya. Dengan pemilihan media yang tepat dapat membantu guru
menjelaskan pelajaran yang diberikan. Juga membantu siswa untuk membentuk
pengertian di dalam jiwanya.
5.
Repetisi
Bila guru menjelaskan sesuatu unit pelajaran, itu perlu
diulang-ulang. Siswa semuanya dapat mengingat dengan sekali penjelasan, maka
perlu dibantu dengan mengulangi pelajaran yang sedang dijelaskan. Pelajaran
yang diulang akan memberikan tanggapan yang jelas, dan tidak mudah dilupakan.
6.
Korelasi
Guru dalam mengajar wajib memperhatikan dan memikirkan hubungan
antar setiap mata pelajaran. Begitu juga dalam kenyataan hidup semua ilmu atau
pengetahuan itu saling berkaitan. Namun hubungan itu tidak terjadi dengan
sendirinya, tetapi terus dipikirkan sebab-akibatnya. Diupayakan hubungan itu
dapat diterima akal, dapat dimengerti, sehingga memperluas pengetahuan siswa
itu sendiri.
7.
Konsentrasi
Hubungan antar mata pelajaran bisa luas, mungkin dapat dipusatkan
kepada salah satu pusat minat, sehingga siswa memperoleh pengetahuan secara
luas tetapi mendalam. Dengan demikian siswa dapat melihat hubungan pelajaran
yang satu dengan lainnya saling berhubungan, menyebabkan siswa memperoleh
kesatuan pelajaran yang bulat dan utuh.
8.
Sosialisasi
Dalam perkembangannya siswa perlu bergaul dengan teman lainnya.
Siswa di samping sebagai individu juga mempunyai sisi sosial yang perlu
dikembangkan. Waktu siswa berada di kelas ataupun di luar kelas dan menerima
pelajaran bersama, alangkah baiknya bila diberikan kesempatan untuk
melaksanakan kegiatan bersama. Bekerja di dalam kelompok dapat meningkatkan
cara berpikir mereka dalam memecahkan masalah.
9.
Individualisasi
Siswa merupakan makhluk individu yang unik, dimana masing-masing
mempunyai perbedaan khas, seperti perbedaan inteligensi, minat bakat, hobi,
tingkah laku, watak maupun sikapnya. Mereka berbeda pula dalam hal latar
belakang kebudayaan, sosial ekonomi, dan keadaan orang tuanya. Guru harus
menyelidiki dan mendalami perbedaan siswa (secara individu), agar dapat
melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu.
Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Untuk kepentingan perbedaan individual, guru perlu mengadakan perencanaan untuk
siswa secara klasikal maupun perencanaan program individual.Dalam hal ini guru
harus mencari teknik penyajian atau sistem pengajaran yang dapat melayani
kelas, maupun siswa sebagai individual.
10. Evaluasi
Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dapat
memberi motivasi bagi guru maupun siswa. Guru harus mengenal fungsi evaluasi,
macam-macam bentuk dan teknik evaluasi serta prosedur penilaian. Guru dapat
melaksanakan penilaian yang efektif, dan menggunakan hasil penilaian untuk
perbaikan mengajar belajar. Dengan evaluasi guru juga dapat mengetahui prestasi
dan kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat bila siswa mengalami
kesulitan belajar. Evaluasi dapat menggambarkan kemajuan siswa, dan
prestasinya, hasil rata-ratanya, tetapi juga dapat menjadi bahan umpan balik
bagi guru sendiri. Dengan umpan balik, guru dapat meneliti dirinya, dan
berusaha memperbaiki dalam perencanaan maupun teknik penyajiannya.
II.2
Model-Model Pembelajaran Yang Efektif dan Penerapannya
A.
Model pembelajaran yang efektip dan
penerapannya
Model-model pembelajaran(teaching model) adalah Model belajar yang
direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam
pengajaran. Model-model pembelajaran lajimnya
dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi
belajar.Dalam sebuah model mengajar biasanya terdapat tahapan-tahapan atau langkah langkah (syntax) yang relatif tetap
dan pasti untuk menyajikan materi pelajaran yang berurutan.Ada banyak macam model pembelajaran,seperti model pembelajaran
saintifik,dll.Dan ada juga metode pembelajaran yaitu Metode Ceramah,Metode
Diskusi,Metode Demonstrasi,.Model pembelajaran kasikal yaitu guru lah yang
memegang andil dalam pembelajaran,metode yg digunakan metode ceramah dan tanya
jawab..Akan tetapi model pembelajaran yang efektif berada pada model
pembelajaran modern yaitu:
a.
Example Non Example
Model Pembelajaran Example Non Example atau
juga bisa disebut example and non example merupakan model pembelajaran yang
menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.Metode Example Non Example adalah
metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang
bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahan-pemasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang
disajikan.
Pengunaan media ini disusun dan dirancang agar
anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat
mengenai apa yang ada di dalam gambar.Pengunaan pembelajaran ini lebih menekan
pada konteks analisis siswa.biasa yang lebih dominan digunakan dikelas
tinggi,namun dapat juga digunakan dikelas rendah.
Langkah-langkah:
·
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
·
Guru menempelkan gambar di papan atau menanyangkan melalui OHP
·
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa
·
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa,hasil diskusi dari analisa gambar
tersebut dicatat pada kertas.
·
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
·
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa,guru mulai menjelaskan materi
sesuai tujuan yang ingin dicapai
·
Kesimpulan
b.
Model Picture and Picture
Model pembelajaran picture and picture adalah
suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi
urutan logis.Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif,Inovatif,Kreatif dan
Menyenangkan.Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta
didik dalam setiap proses pembelajaran.Inovatif setiap pembelajaran harus
memberikan sesuatu yang baru,berbeda dan selalu menarik minat peserta didik.Dan
Kreatif,setiap pembelajarannya harus menimbulkan minat kepada peserta didik
untuk mengahasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan sesuatu masalah dengan
menggunakan metode,teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang
diperoleh dari proses pembelajaran.
Langkah-langkah:
·
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
·
Menyajikan materi sebagai pengantar
·
Guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
·
Guru menunjuk/memanggil siswa sevara bergantian memasang/mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis
·
Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
·
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
·
Kesimpulan/rangkuman
c.
Kooperatif Tipe Number Head Together(NHT)
Pembelajaran ini merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswadan memiliki tujuan untuk meningkatan
penguasaan akademik.Tipe ini dikembangkan oleh kagen dalam Ibrahim(2000:28)
dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Langkah-langkah:
·
Persiapan
·
Pembentukan kelompok
·
Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau panduan
·
Diskusi masalah
·
Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
·
Memberi kesimpulan
d.
Model Student Teams Achievement Devision
Pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran
kooperatif.semua model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur
tugas,struktur tujuan dan struktur penghargaan.Dalam proses pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk berkerjasama pada suatu
tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan guru.Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah prestasi
belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman
dari temannya,serta pengembangan keterampilan sosial.
Langkah-langkah:
·
Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
·
Guru menyajikan pelajaran
·
Guru memberikan tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok
·
Peserta didik yang bisa mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota
kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti
·
Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik.Pada saat
menjawab kuis peserta didik tidak boleh saling membantu
·
Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang memiliki nilai
tertinggi
·
Guru memberikan evaluasi
·
Penutup
e.
Model Make a Match
Mencari pasangan kartu yang merupakan
jawaban/soal sebelum batas waktunya,siswa yang dapat mencocokkan kartunya
diberi poin.
Langkah-langkah:
·
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review,satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
·
Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban
·
Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
·
Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya
·
Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin
·
Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak
dapat menemukan kartu soal/kartu jawaban) akan mendapat hukuman,yang telah
disepakati bersama
·
Setelah satu babak,kartu di acak lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya,demikian seterusnya
·
Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu
yang cocok
·
Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran
f.
Model Jigsaw Learning
Jigsaw learning adalah tipe pembelajaran
kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s.Model pembelajaran ini
didesain untuk mmeningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain.siswa tidak hanya mempelajari materi
yang diberikan,tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut kepada kelompoknya.Pada model pembelajaran ini keaktifan siswa sangat
dibutuhkan,dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5
orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.
Langkah-langkah:
·
Materi pelajaran dibagi kedalam beberapa bagian.sebagai contoh suatu materi
dibagi menjadi 4 bagian
·
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
·
Anggota dari setiap kelompok mendapatkan materi yang sama membentuk
kelompok.kelompok ini disebut kelompok ahli.banyak kelompok ahli sama dengan
banyaknya materi.pada kelompok ahli inilah siswa melakukan diskusi untuk
membahas materi yang menjadi tanggung jawabnya.
·
Setelah materi didiskusikandan dibahas pada kelompok ahli,masing-masing anggota
kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya untuk mengajarkan kepada anggota
kawan-kawannya.karena ada 4 bagian materi,maka ada 4 orang yang mengajarkan
secara bergantian
·
Guru melakukan evaluasi secara individual mengenai bahan yang telah
dipelajari
·
Penutup yaitu menutup pelajaran sebagaimana biasanya.
g.
Model Think Pair Share
Think pair share adalah suatu cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.Dengan asumsi bahwa
semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas
secara keseluruhan,dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi
siswa lebih banyak waktu berpikir,untuk merespon dan saling membantu.Guru
memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas,atau
situasi yang menjadi tanda tanya .Sekarang dijelaskan dan dialami.Guru memilih
menggunakan think pair share untuk membandingkan tanya jawab kelompok
keseluruhan.
Langkah-langkah:
·
Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
·
Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan
guru
·
Siswa diminta berpasangan daengan teman sebelahnya(2 org/kelompok) dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
·
Guru memimpin pleno kecil diskusi,tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya
·
Berawal dari kegiatan tersebut,guru mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa
h.
Model Snowball Throwing
Model pembelajaran ini merupakan salah satu
model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan
kontekstual(CTL).Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti “bola
salju bergulir” dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan
bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian
dilemparkan secara bergiliran diantara sesama anggota kelompok.model pembelajaran
ini memadukan pendekatan komunikatif,integratif,dan keterampilan proses.
Langkah-langkah:
·
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
·
Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil massing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
·
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke temannya
·
Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
·
Kemudia kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa
ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit
·
Setelah siswa mendapatkan satu bola/1 pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk
bola tersebut secara bergantian
·
Guru memberi kesimpulan
i.
Model Word Square
Model pembelajaran ini merupakan model
pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam
mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban.Mirip seperti mengisi teka teki
silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan
kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh.Model
pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran.Tinggal bagaimana guru dapat
memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk
berpikir efektif.Tujuan huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa
namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.
Langkah-langkah:
·
Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
·
Guru memberi lembaran kegiatan sesuai contoh
·
Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
ecara vertikal,horizonntal maupun diagonal
·
Berikan point setiap jawaban dalam kotak
j.
Model Pembelajaran Scramble
Model pembelajaran Scramble tampak seperti
model pembelajaran word Square,bedanya jawaban soal tidak di tuliskan di dalam
kotak-kotak jawaban,tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak,nah siswa
nanti bertugas mengkoreksi (membolak balikkan huruf) jawaban tersebut sehingga
menjadi jawaban yang tepat/benar.
Langkah-langkah:
·
Guru menyajikan materi sesuai topik,misalnya guru menyajikan materi
pelajaran tentang “tata surya”
·
Setelah selesai menjelaskan tentang Tata Surya,guru membagikan lembar kerja
dengan jawaban yang diacak susunannya
·
Media yang digunakan dalam model pembelajaran scramble
·
Buat pertanyaan yang sesuai dengan TPK
·
Buat jawaban yang diacak hurufnya
BAB III
KESIMPULAN
III.1
Kesimpulan
Mengajar
adalah proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada
siswa.Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Model-model
pembelajaran(teaching model) adalah Model belajar yang direkayasa sedemikian
rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam pengajaran. Model-model
pembelajaran lajimnya dijadikan pedoman
perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi belajar.Dalam sebuah
model mengajar biasanya terdapat tahapan-tahapan atau langkah langkah (syntax) yang relatif tetap
dan pasti untuk menyajikan materi pelajaran yang berurutan.Ada banyak macam model pembelajaran,seperti model pembelajaran
saintifik,dll.Dan ada juga metode pembelajaran yaitu Metode Ceramah,Metode
Diskusi,Metode Demonstrasi,.Model pembelajaran kasikal yaitu guru lah yang
memegang andil dalam pembelajaran,metode yg digunakan metode ceramah dan tanya
jawab..Akan tetapi model pembelajaran yang efektif berada pada model
pembelajaran modern yaitu:
Example non
example,picture and picture,number hed together(NHT),student teams achievement
devision,make A macth,jigsaw learning,think pair share,snowball,word
square,scramble
Model-model pembelajaran tersebut digunakan sesuai kebutuhan dalam
mengajar,yang mana yang dianggap paling efektif tergantung situasi dan kondisi.
III.2 Saran
Sebagai saran, dalam
proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran yang tepat. karna dengan
model pembelajaran, pendidikan pun
khususnya kegiatan
mengajar akan berjalan dengan lancar dan apa yang di inginkan dalam
pengajaran.akan tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Slameto.
2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Mahmud. 2011. PSIKOLOGI
PENDIDIKAN. Bandung : Pustaka Setia.
Mustaqim. 2008.
Psikologi Pendidikan. Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN WALISONGO.
Syah,
Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT
Remaja Rosda karya.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan,(Jakarta:Kencana,2006)
Ngalimun,dkk,Strategi dan Model Pembelajaran,(Yogyakarta:Aswaja
pressindo,2016)
Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI.
Comments
Post a Comment