Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

Image
MAKALAH MATERI PAI “Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh” Dosen Pengampu : Misnan, M.Pd Disusun Oleh : v Mutiara Fadhilah Nasution Prodi        : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI ) Semester : IV ( Empat ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA (STAIS) MEDAN KATA PENGANTAR Alhamdulilllah,Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Saya selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi. Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat   dalam diskusi kelompok pada mata kuliah MATERI PAI tentang Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh. Mengingat isinya sangat penting seba gai bahan pembelajaran agar ter capainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok. Mudah-mudahan makalah ini besar   manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesu

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“Mendiskripsikan Prinsip Dasar Mengajar dan Model Pembelajaran yang Efektif serta Penerapannya”

Dosen Pengampu : Muhammad Ali Hanafiah,M.Si

Disusun Oleh :
v Erna Syafitri (PAI)
v Muhammad Nur (MPI)
v Mutiara Fadhilah Nasution (MPI)
v Muda Wiranto (PAI)
Semester : IV ( Empat )
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM SUMATERA
(STAIS)
MEDAN




KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah,Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Kami selesaikan.Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat  dalam diskusi kelompok pada mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN tentang Mendiskripsikan Prinsip Dasar Mengajar dan Model pembelajaran yang efektif dan penerapannya.
Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok.
Mudah-mudahan makalah ini besar  manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesuksesan dalam belajar.






Medan, 27 Mei 2018



Kelompok 7
 
 










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................              i
DAFTAR ISI............................................................................................................              ii
BAB I   PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................                      1
I.2. Rumusan Masalah.............................................................................................               1
I.3. Tujuan Penulisan................................................................................................              1
BAB II  PEMBAHASAN
II.1 Prinsip Dasar Mengajar..........................................................................  ..........              2
II.2 Model Pembelajaran Yang Efektif Dan Penerapannya...................................               4
BAB III  PENUTUP
III.1. Kesimpulan......................................................................................................              11
III.2. Saran.............................................................................................................                 11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................             12







BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
            Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan keiatan belajar , untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan . dalam merancang kegiatan pembeajaran ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa.
            Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.
            Peru dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran sama. Dalam makalah ini kami menekankan model pembelajaran PJBL  yang membahas tentang model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
I.2 Rumusan Masalah
1.    Apa Saja Prinsip Dasar Mengajar ?
2.    Apa saja macam-macam model pembelajaran ?
I.3 Tujuan Penulisan
1.    Dapat Mengetahui Prinsip Dasar Mengajar.
2.    Dapat Mengetahui Macam-Macam Model Pembelajaran yang Efektif dan Penerapannya.
3.    Dapat Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Prinsip Dasar mengajar
Menurut Slameto (2010:35-39) ada 10 prinsip-prinsip mengajar yakni :
1.    Perhatian
Di dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan oleh guru. Perhatian akan lebih besar bila pada siswa ada minat dan bakat. Bakat telah dibawa siswa sejak lahir, namun dapat berkembang karena pengaruh pendidikan dan lingkungan.
2.    Aktivitas
Dalam proses mengajar belajar, guru perlu membangkitkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru.[1]
3.    Apersepsi
Setiap guru dalam mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, ataupun pengalamannya. Dengan demikian siswa akan memperoleh hubungan antara pengetahuan yang telah menjadi miliknya dengan pelajaran yang akan diterimanya.[2]
4.    Peragaan
Waktu guru mengajar di depan kelas, harus berusaha menunjukkan benda-benda yang asli. Bila mengalami kesukaran boleh menunjukkan model, gambar, benda tiruan, atau menggunakan media lainnya seperti radio, tape recorder, TV dan lain sebagainya. Dengan pemilihan media yang tepat dapat membantu guru menjelaskan pelajaran yang diberikan. Juga membantu siswa untuk membentuk pengertian di dalam jiwanya.

5.    Repetisi
Bila guru menjelaskan sesuatu unit pelajaran, itu perlu diulang-ulang. Siswa semuanya dapat mengingat dengan sekali penjelasan, maka perlu dibantu dengan mengulangi pelajaran yang sedang dijelaskan. Pelajaran yang diulang akan memberikan tanggapan yang jelas, dan tidak mudah dilupakan.
6.    Korelasi
Guru dalam mengajar wajib memperhatikan dan memikirkan hubungan antar setiap mata pelajaran. Begitu juga dalam kenyataan hidup semua ilmu atau pengetahuan itu saling berkaitan. Namun hubungan itu tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi terus dipikirkan sebab-akibatnya. Diupayakan hubungan itu dapat diterima akal, dapat dimengerti, sehingga memperluas pengetahuan siswa itu sendiri.
7.    Konsentrasi
Hubungan antar mata pelajaran bisa luas, mungkin dapat dipusatkan kepada salah satu pusat minat, sehingga siswa memperoleh pengetahuan secara luas tetapi mendalam. Dengan demikian siswa dapat melihat hubungan pelajaran yang satu dengan lainnya saling berhubungan, menyebabkan siswa memperoleh kesatuan pelajaran yang bulat dan utuh.[3]
8.    Sosialisasi
Dalam perkembangannya siswa perlu bergaul dengan teman lainnya. Siswa di samping sebagai individu juga mempunyai sisi sosial yang perlu dikembangkan. Waktu siswa berada di kelas ataupun di luar kelas dan menerima pelajaran bersama, alangkah baiknya bila diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan bersama. Bekerja di dalam kelompok dapat meningkatkan cara berpikir mereka dalam memecahkan masalah.
9.    Individualisasi
Siswa merupakan makhluk individu yang unik, dimana masing-masing mempunyai perbedaan khas, seperti perbedaan inteligensi, minat bakat, hobi, tingkah laku, watak maupun sikapnya. Mereka berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan, sosial ekonomi, dan keadaan orang tuanya. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan siswa (secara individu), agar dapat melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu.

Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Untuk kepentingan perbedaan individual, guru perlu mengadakan perencanaan untuk siswa secara klasikal maupun perencanaan program individual.Dalam hal ini guru harus mencari teknik penyajian atau sistem pengajaran yang dapat melayani kelas, maupun siswa sebagai individual.[4]
10. Evaluasi
Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siswa. Guru harus mengenal fungsi evaluasi, macam-macam bentuk dan teknik evaluasi serta prosedur penilaian. Guru dapat melaksanakan penilaian yang efektif, dan menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan mengajar belajar. Dengan evaluasi guru juga dapat mengetahui prestasi dan kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat bila siswa mengalami kesulitan belajar. Evaluasi dapat menggambarkan kemajuan siswa, dan prestasinya, hasil rata-ratanya, tetapi juga dapat menjadi bahan umpan balik bagi guru sendiri. Dengan umpan balik, guru dapat meneliti dirinya, dan berusaha memperbaiki dalam perencanaan maupun teknik penyajiannya.
II.2 Model-Model Pembelajaran Yang Efektif dan Penerapannya
A.   Model pembelajaran yang efektip dan penerapannya
Model-model pembelajaran(teaching model) adalah Model belajar yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam pengajaran. Model-model pembelajaran lajimnya  dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi belajar.Dalam sebuah model mengajar biasanya terdapat tahapan-tahapan  atau langkah langkah (syntax) yang relatif tetap dan pasti untuk menyajikan materi pelajaran yang berurutan[5].Ada banyak macam model pembelajaran,seperti model pembelajaran saintifik,dll.Dan ada juga metode pembelajaran yaitu Metode Ceramah,Metode Diskusi,Metode Demonstrasi,.Model pembelajaran kasikal yaitu guru lah yang memegang andil dalam pembelajaran,metode yg digunakan metode ceramah dan tanya jawab..Akan tetapi model pembelajaran yang efektif berada pada model pembelajaran modern yaitu:




a.       Example Non Example
Model Pembelajaran Example Non Example atau juga bisa disebut example and non example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.Metode Example Non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-pemasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan[6].
Pengunaan media ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar.Pengunaan pembelajaran ini lebih menekan pada konteks analisis siswa.biasa yang lebih dominan digunakan dikelas tinggi,namun dapat juga digunakan dikelas rendah.
Langkah-langkah:
·         Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
·         Guru menempelkan gambar di papan atau menanyangkan melalui OHP
·         Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa
·         Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa,hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
·         Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
·         Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa,guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
·         Kesimpulan
b.       Model Picture and Picture
Model pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif,Inovatif,Kreatif dan Menyenangkan.Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran.Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru,berbeda dan selalu menarik minat peserta didik.Dan Kreatif,setiap pembelajarannya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk mengahasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan sesuatu masalah dengan menggunakan metode,teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.

Langkah-langkah:
·         Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
·         Menyajikan materi sebagai pengantar
·         Guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
·         Guru menunjuk/memanggil siswa sevara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
·         Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
·         Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
·         Kesimpulan/rangkuman
c.       Kooperatif Tipe Number Head Together(NHT)
Pembelajaran ini merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswadan memiliki tujuan untuk meningkatan penguasaan akademik.Tipe ini dikembangkan oleh kagen dalam Ibrahim(2000:28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut[7].
Langkah-langkah:
·         Persiapan
·         Pembentukan kelompok
·         Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau panduan
·         Diskusi masalah
·         Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
·         Memberi kesimpulan
d.       Model Student Teams Achievement Devision
Pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif.semua model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas,struktur tujuan dan struktur penghargaan.Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk berkerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah prestasi belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya,serta pengembangan keterampilan sosial.

Langkah-langkah:
·         Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
·         Guru menyajikan pelajaran
·         Guru memberikan tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok
·         Peserta didik yang bisa mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti
·         Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik.Pada saat menjawab kuis peserta didik tidak boleh saling membantu
·         Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang memiliki nilai tertinggi
·         Guru memberikan evaluasi
·         Penutup
e.       Model Make a Match
Mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya,siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.[8]
Langkah-langkah:
·         Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review,satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
·         Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban
·         Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
·         Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya
·         Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
·         Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal/kartu jawaban) akan mendapat hukuman,yang telah disepakati bersama
·         Setelah satu babak,kartu di acak lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,demikian seterusnya
·         Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok
·         Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran

f.        Model Jigsaw Learning
Jigsaw learning adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s.Model pembelajaran ini didesain untuk mmeningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.Pada model pembelajaran ini keaktifan siswa sangat dibutuhkan,dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli[9].
Langkah-langkah:
·         Materi pelajaran dibagi kedalam beberapa bagian.sebagai contoh suatu materi dibagi menjadi 4 bagian
·         Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
·         Anggota dari setiap kelompok mendapatkan materi yang sama membentuk kelompok.kelompok ini disebut kelompok ahli.banyak kelompok ahli sama dengan banyaknya materi.pada kelompok ahli inilah siswa melakukan diskusi untuk membahas materi yang menjadi tanggung jawabnya.
·         Setelah materi didiskusikandan dibahas pada kelompok ahli,masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya untuk mengajarkan kepada anggota kawan-kawannya.karena ada 4 bagian materi,maka ada 4 orang yang mengajarkan secara bergantian
·         Guru melakukan evaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari
·         Penutup yaitu menutup pelajaran sebagaimana biasanya.
g.       Model Think Pair Share
Think pair share adalah suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan,dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir,untuk merespon dan saling membantu.Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas,atau situasi yang menjadi tanda tanya .Sekarang dijelaskan dan dialami.Guru memilih menggunakan think pair share untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan.


Langkah-langkah:
·         Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
·         Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
·         Siswa diminta berpasangan daengan teman sebelahnya(2 org/kelompok) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
·         Guru memimpin pleno kecil diskusi,tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
·         Berawal dari kegiatan tersebut,guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa
h.       Model Snowball Throwing
Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan kontekstual(CTL).Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti “bola salju bergulir” dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran diantara sesama anggota kelompok.model pembelajaran ini memadukan pendekatan komunikatif,integratif,dan keterampilan proses.[10]
Langkah-langkah:
·         Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
·         Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil massing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
·         Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru ke temannya
·         Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
·         Kemudia kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit
·         Setelah siswa mendapatkan satu bola/1 pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
·         Guru memberi kesimpulan


i.        Model Word Square
Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban.Mirip seperti mengisi teka teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh.Model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran.Tinggal bagaimana guru dapat memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif.Tujuan huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.[11]
Langkah-langkah:
·         Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
·         Guru memberi lembaran kegiatan sesuai contoh
·         Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban ecara vertikal,horizonntal maupun diagonal
·         Berikan point setiap jawaban dalam kotak
j.        Model Pembelajaran Scramble
Model pembelajaran Scramble tampak seperti model pembelajaran word Square,bedanya jawaban soal tidak di tuliskan di dalam kotak-kotak jawaban,tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak,nah siswa nanti bertugas mengkoreksi (membolak balikkan huruf) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat/benar.
Langkah-langkah:
·         Guru menyajikan materi sesuai topik,misalnya guru menyajikan materi pelajaran tentang “tata surya”
·         Setelah selesai menjelaskan tentang Tata Surya,guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya
·         Media yang digunakan dalam model pembelajaran scramble
·         Buat pertanyaan yang sesuai dengan TPK
·         Buat jawaban yang diacak hurufnya


BAB III
KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan
            Mengajar adalah proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
            Model-model pembelajaran(teaching model) adalah Model belajar yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam pengajaran. Model-model pembelajaran lajimnya  dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi belajar.Dalam sebuah model mengajar biasanya terdapat tahapan-tahapan  atau langkah langkah (syntax) yang relatif tetap dan pasti untuk menyajikan materi pelajaran yang berurutan.Ada banyak macam model pembelajaran,seperti model pembelajaran saintifik,dll.Dan ada juga metode pembelajaran yaitu Metode Ceramah,Metode Diskusi,Metode Demonstrasi,.Model pembelajaran kasikal yaitu guru lah yang memegang andil dalam pembelajaran,metode yg digunakan metode ceramah dan tanya jawab..Akan tetapi model pembelajaran yang efektif berada pada model pembelajaran modern yaitu:
Example non example,picture and picture,number hed together(NHT),student teams achievement devision,make A macth,jigsaw learning,think pair share,snowball,word square,scramble
              Model-model pembelajaran tersebut digunakan sesuai kebutuhan dalam mengajar,yang mana yang dianggap paling efektif tergantung situasi dan kondisi.
III.2 Saran
Sebagai saran, dalam proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran yang tepat. karna dengan model pembelajaran, pendidikan pun khususnya kegiatan mengajar akan berjalan dengan lancar dan apa yang di inginkan dalam pengajaran.akan tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.




DAFTAR PUSTAKA

Slameto. 2010.  Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Mahmud. 2011. PSIKOLOGI PENDIDIKAN.  Bandung : Pustaka Setia.
Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN WALISONGO.
Syah, Muhibbin.  2011. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.  Bandung:PT Remaja Rosda karya.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta:Kencana,2006)
Ngalimun,dkk,Strategi dan Model Pembelajaran,(Yogyakarta:Aswaja pressindo,2016)
Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI.



[1] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:PT Rineka Cipta , 2010), hlm.35.
[3] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:PT Rineka Cipta , 2010), hlm.36-37
[4] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:PT Rineka Cipta , 2010), hlm.38-39
[6] Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI.hal131
[7] Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI.hal.132
[8] Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI.hal 133
[9] Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI.hal134
[10] Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI.hal 136
[11] Rahmat,Rifai lubis,Buku Ajar Strategi Pembelajaran PAI,hal 137




#MAHASISWASTAIS
#STAISMEDAN
#MPISTAIS

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Mengkafani Jenazah.

Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

MAKALAH PERENCANAAN EVALUASIPEMBELAJARAN