MAKALAH
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
“Alat
Penilaian Hasil Belajar”
Dosen Pengampu : Rahmat Rifai Lubis,
M.Pd.I
Disusun
Oleh :
v M. Nur ( MPI )
v Mutiara Fadhilah Nasution ( MPI
)
v Rafika Aulia ( PAI )
v Efdillah Putri Utami ( PAI )
v Syahrul Ramadhan ( MPI )
Prodi :
MPI dan PAI
Semester
/ Kelompok : V ( Lima ) / 8
SEKOLAH
TINGGI
AGAMA
ISLAM SUMATERA
(STAIS)
MEDAN
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilllah,Kami
panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat
Kami selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat
menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan
untuk diajukan sebagai syarat dalam
diskusi kelompok pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI tentang
Alat Penilaian Hasil Belajar.
Mengingat
isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya
tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun
masalah kelompok.
Mudah-mudahan
makalah ini besar manfaatnya bagi para
pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa
menghantarkan kesuksesan dalam belajar.
Medan, 4 November 2018
KELOMPOK 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
I.3. Latar
Belakang.................................................................................................... 1
I.2. Rumusan
Masalah............................................................................................... 1
I.1.
Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Konsep Dasar
Penilaian Hasil Belajar................................................................ 2
II.2 Perbedaan Tes
Acuan Patokan dan Tes Acuan Norma....................................... 6
II.3
Prosedur Penyusunan Alat Penilaian Hasil Belajar
Berbasis Indikator
Pembelajaran............................................................................. 7
BAB III PENUTUP
III.1.
Kesimpulan...................................................................................................... 14
III.2. Saran............................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang Masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari, setiap orang sering dihadapkan pada masalah pengambilan
keputusan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus mengambil
keputusan apakah seorang siswa harus mengulang materi tertentu, apakah seorang
siswa pantas naik kelas ataukah harus tidak lulus. Tentu saja bukan pekerjaan
yang mudah untuk membuat keputusan tersebut. Diperlukan berbagai pertimbangan
yang matang agar diperoleh keputusan yang benar dan tepat sehingga tidak
merugikan siswa.
Untuk
mendapatkan keputusan yang tepat, diperlukan informasi yang memadai tentang
siswa, seperti penguasaan mereka terhadap materi, sikap, dan perilakunya. Dalam
konteks ilmiah, evaluasi memegang peran yang cukup penting. Dari sini pula,
evaluasi diharapkan dapat memberikan umpan balik yang objektif tentang apa yang telah dipelajari siswa,
bagaimana siswa belajar, dan bagaimana pula efektivitas pembelajaran.
Dengan
demikian, evaluasi merupakan komponen utama dalam tugas dan pekerjaan guru.
Maka sebelum melangkah lebih jauh dalam mempelajari tentang evaluasi, berikut
dipaparkan beberapa konsep dasar terkait dengan evaluasi, yaitu penilaian hasil
belajar.
I.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Konsep Dasar Penilaian Hasil Belajar ?
2.
Apa Perbedaan
Tes Acuan Patokan dan Tes Acuan Norma ?
3.
Bagaimana
Prosedur Penyusuan Alat Penilaian Hasil Belajar Berbasis Indikator Pembelajaran
?
I.3 Tujuan Penulisan
- Untuk
Mengetahui Konsep Dasar Penilaian Hasil Belajar.
- Untuk
Mengetahui Perbedaan Tes Acuan Patokan dan Tes Acuan Norma.
- Untuk
Mengetahui Prosedur Penyusuan Alat Penilaian Hasil Belajar Berbasis
Indikator Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Konsep
Dasar Penilaian Hasil Belajar
A.
Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Penilaian
adalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan,
menganalisis, serta menginterprestasikan informasi yang dapat digunakan untuk
membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau objek.
Penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrument
tes atau non tes.Sedangkan penilaian hasil belajar adalah segala macam prosedur
yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai untuk kerja (performance) siswa
atau seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.Dalam
penilaian kita memproses angka-angka hasil kuantifikasi prestasi itu dalam
hubungannya dengan kedudukan personal siswa dan mahasiswa yang memperoleh
angka-angka tersebut di dalam skala tertentu, misalnya tentang baik buruk,
lulus atau tidak lan lain sebagainya.
Jadi
dapat di simpulkan bahwa penilaian hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan
pengukuran (pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran) dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai
oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
B.
Prinsip- prinsip Penilaian Hasil Belajar
Prinsip
penilaian harus mengacu pada standar penilaian pendidikan. Prinsip-prinsip
tersebut mencakup:
1.
Mendidik, yakni mampu memberikan sumbangan positif terhadap peningkatan
pencapaian belajar peserta didik. Hasil penilaian harus dapat memberikan umpan
balik dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.
2.
Terbuka/transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang terkait.
3.
Menyeluruh, yakni meliputi berbagai aspek kompetensi yang akan dinilai.Penilaian
yang menyeluruh meliputi ranah pengetahuan (kognitif),keterampilan
(psikomotor), sikap dan nilai (afektif) yang direfleksikan dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak.
4.
Terpadu dengan pembelajaran, yakni menilai apapun yang dikerjakan peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar itu dinilai, baik kognitif, psikomotorik
dan afektifnya. Dengan demikian, penilaian tidak hanya dilakukan setelah
peserta didik menyelesaikan pokok bahasan tertentu melainkan saat mereka sedang
melakukan proses pembelajaran.
5.
Objektif, yakni tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif penilai.
6.
Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik sebagai hasil
kegiatan belajarnya.
7.
Berkesinambungan, yakni dilakukan secara terus menerus sepanjang berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.
8.
Adil, yakni tidak ada peserta didik yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan
latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, warna kulit,
dan jender.
9.
Menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan
kelulusan peserta didik.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan pendidik dalam melaksanakan penilaian
antara lain:
1. Memahami
penilaian dan kegiatan belajar mengajar secara terpadu.
2. Merancang
penilaian bersamaan dengan penyusunan silabus dan RPP.
3. Mengembangkan
strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian.
4. Melakukan
berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan
berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
5. Mempertimbangkan
berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
6. Mengembangkan
dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan
belajar peserta didik.
7. Mendidik
dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin.
C.
Fungsi Penilaian Hasil Belajar
Fungsi
penalaian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penilaian
berfungsi selektif
Dengan
mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian
itu sendiri mempunyai berbagai tujuan,
antara lain:
a.
Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu
b.
Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c.
Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapatkan beasiswa.
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak
meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
2. Penilaian
berfungsi diagnostik
Apabila
alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu,
diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan
penilaian, sebenarnya guru mengadakan
diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya
sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara mengatasinya.
3. Penilaian berfungsi
sebagai penempatan
Sistem
baru yang kini banyak dipopulerkan di Negara barat adalah sistem belajar
sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket
belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai
alasan dari timbulnya system ini adalah pengakuan yang besar terhadap kemampuan
individual.
4. Penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi
dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan.
5. Umpan
balik
Hasil
suatu pengukuran atau skor tes tertentu dapat digunakan sebagai umpan balik, baik bagi individu yang menempuh
tes maupun bagi guru yang berusaha mentransfer kemampuan kepada siswa.
6. Menumbuhkan
motivasi belajar dan mengajar
Bagi
mereka yang memperoleh hasil penilaian yang kurang baik seharusnya menjadi
cambuk untuk lebih berhasil dalam kegiatan penilaian yang akan datang dan secara tepat dapat mengetahui kelemahannya. Sedangkan bagi yang memperoleh
nilai hasil baik tentu saja hasil itu dapat menjadi motivasi mempertahankan dan
meningkatkan hasilnya. Selain mendorong siswa untuk belajar lebih baik, dengan
adanya penilaian juga dapat mendorong
guru untuk mengajar lebih baik.
7. Pengembangan
ilmu
Ilmu
seperti pengukuran pendidikan sangat tergantung pada hasil-hasil tes,
pengukuran dan penilaian yang dilakukan sebagai kegiatan sehari-hari guru dan
pendidik lainnya. Pengukuran dan penilaian akan diperoleh pengetahuan empirik
yang sangat berharga untuk pengetahuan
ilmu dan teori.
D.
Tujuan Penilaian Hasil Belajar
1.
Tujuan Umum :
·
Menilai pencapaian
kompetensi peserta didik.
·
Memperbaiki proses
pembelajaran.
·
Sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.
·
Memberikan
pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2.
Tujuan Khusus :
a.
Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah.
b.
Mendiagnosis kesulitan belajar.
c.
Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang
untuk melakukan usaha perbaikan.
II.2 Perbedaan
Tes Acuan Patokan dan Tes Acuan Norma
· Persamaan
dan Perbedaan Tes Acuan Norma dan Tes Acuan Patokan
Berikut
ini Gronlund (1990) mengemukakan persamaan dan perbedaan dari kedua jenis tes
sebagai berikut,:
1) Keduanya
mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
2) Keduanya
disusun dari sampel-sampel butir tes yang relevan dan representatif.
3) Keduanya
menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes
penampilan atau keterampilan.
4) Keduanya
menggunakan ketentuan yang sama dalam menulis butir tes, kecuali untuk
kesulitan tes. Ini berarti bahwa keduanya sama-sama membutuhkan kalibrasi daya
pembeda dan analisis option.
5) Keduanya
dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
6) Keduanya
digunakan kedalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
Sedangkan
perbedaannya :
1) Tes
acuan norma biasanya mengukur sejumlah perilaku khusus dengan sedikit butir tes
untuk setiap perilaku. Tes acuan patokan biasanya untuk mengukur perilaku khusus
dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
2) Tes
acuan norma menekankan perbedaan diantara peserta tes dari segi tingkat
pencapaian belajar secara relatif. Tes acuan patokan menekankan penjelasan
tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap
peserta tes.
3) Tes
acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan
sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan yang terlalu sulit. Tes
acuan patokan mementingkan butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan
diukur tanpa peduli dengan tingkt kesulitannya.
4) Tes
acuan norma digunakan terutama (tetapi tidak khusus) untuk tes survey. Tes
acuan patokan digunakan terutama (tetapi tidak khusus) untuk tes penguasaan.
5) Penafsiran
hasil tes acuan norma membutuhkan pendefinisian kelompok secara jelas.
Penafsiran hasil tes acuan patokan membutuhkan pendefinisian perilaku yang
diukur secara jelas dan terbatas.
II.3 Prosedur
Penyusuan Alat Penilaian Hasil Belajar Berbasis Indikator Pembelajaran
Langkah-langkah
Pelaksanaan Penilaian:
1.
Penetapan Indikator Pencapaian
Kompetensi
Indicator merupakan ukuran,karakteristik,ciri-ciri,pembuatan
atau proses yang menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar.idikator
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur seperti
mengidentifikasi
,menghitung,membedakan,menyimpulkan,menceritakankembali,mempraktekkan,mendemonstrasikan,dan
mendeskripsikan.
Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh
pendidik dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta
didik,keluasan dan kedalaman kompetensi dasar merupakan acuan yang dilakukan
untuk melakukan penilaian.satu KD dapat dikembangkan menjadi satu atau lebih
indikator.indikator pencapaian kompetensi
yang menjadi bagian dari silabus dijadikan acuan yang dilakukan untuk
melakukan penilaian.
Contoh: Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
menjadi indikator untuk melakukan penilaian.
Standar
kompetensi
|
Kompetensi
dasar
|
Indikator
|
Mempraktikkan
gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang
terkandung didalamya
|
Mempraktikkan
gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama tim sportivitas dan kejujuran
|
Melempar
bola ke berbagai arah
Melempar
bola kesasaran
Menangkap
bola dengan kedua tangan dari berbagai arah
Memukul
bola dengan tongkat pemukul
Menerapkan
kerjasama team dalam permainan kasti
Menyebutkan
manfaat permainan kasti terhadap kesehatan tubuh
|
Indikator*: dikembangkan oleh pendidik satuan pendidikan
sesuai dengan kondisi daerah dan satuan pendidikan masing masing.satu KD dapat
dikembangkan menjadi beberapa indikator.
2.
Pemetaan Standar
Kompetensi,Kompetensi Dasar dan Indikator Penetapan Teknik Penilaian
Setelah menjabarkan kompetensi dasar menjadi beberapa
indikator,maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria ketuntasan setiap
indikator,rentang presentase kriteria ketuntasan setiap indikator adalah antara
0%-100%.kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator adalah 75%.
namun satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria atau
tingkat pencapaian indikator apakah 50%,60%, atau 70%.sudut pandang yang
digunakan dalam penetapan adalah tingkat kemampuan akademis peserta didik
,kompleksitas indikator dan daya dukung pendidik serta ketersediaan sarana dan
prasarana.
Penetapan teknik penilaian
Beragam teknik dapat dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik ,baik dalam
proses maupun hasil belajar.penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan
indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih.berdasarkan
indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai,apakah
dengan tes tertulis,observasi,tes praktek,dan penugasan individu maupun kelompok.untuk
itu ada tujuh teknik penilaian yang dapat digunakan yaitu,penilaian untuk
kerja,penilaian sikap,penilaian tertulis,penilaian poyek,penilaian
produk,penggunaan portofolio dan penilaian diri.Secara umum penilaian berbasis
kelas antara lain terdiri atas ulangan harian ,pemberian tugas dan ulangan
umum.tentunya,guru harus yakin dan pandai dalam memilih teknik penilaian
disetiap jenjang dengan metode yang sesuai.
Contoh :penetapan kriteria ketuntasan indikator
Mata pelajaran: penjas Kelas
: IV/1
Standar kompetensi
|
Kompetensi dasar
|
Indikator
|
Kriteria ketuntasan
|
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam
permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamya
|
Mempraktikkan
gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama tim sportivitas dan kejujuran
|
· Melempar
bola ke berbagai arah
· Melempar
bola kesasaran
· Menangkap
bola dengan kedua tangan dari berbagai arah
· Memukul
bola dengan tongkat pemukul
· Menerapkan
kerjasama team dalam permainan kasti
|
85%
85%
80%
80%
80%
|
Contoh pemetaan standar kompetensi,kompetensi
dasar,indikator kriteria ketuntasan dan aspek yang terdapat pada raport .
Mata pelajaran : PENJAS
Kelas/semester : IV/1
Standar kompetensi
|
Kompetensi dasar
|
Indikator
|
Kriteria ketuntasan
|
Aspek
|
Mempraktikkan gerak dasar ke dalam
permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung didalamya
|
Mempraktikkan
gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama tim sportivitas dan kejujuran
|
· Melempar
bola ke berbagai arah
· Melempar
bola kesasaran
· Menangkap
bola dengan kedua tangan dari berbagai arah
· Memukul
bola dengan tongkat pemukul
· Menerapkan
kerjasama team dalam permainan kasti
· Menyebutkan
manfaat permainan kasti terhadap kesehatan tubuh
|
85%
85%
80%
80%
80%
80%
|
Kemampuan gerak dasar
Kemampuan gerak dasar
Kemampuan gerak dasar
Kemampuan gerak dasar
Kemampuan gerak dasar
Kemampuan gerak dasar
|
3.
Contoh Alat dan Penskoran dalam
Penilaian
Alat-alat penilaian yang digunakan
guru dalam proses penilaian disekolah dapat berupa alat penilaian standar dan
alat penilaian buatan guru sendiri.Alat penilaian standar bersumber dari
pemerintah atau lembaga pembuat alat-alat penilaian,sedangkan penilaian guru
bersumber dari guru disekolah.
Secara umum alat penilaian hasil
belajar terbagi menjadi dua kriteria,yaitu penilaian berbasis tes dan penilaian
non tes.Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
siswa,terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.meskipun
demikian,terkadang tes dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil
belajar bidang afektif dan psikomotorik.ada dua tes yakni tes uraian dan tes
objektif.
1. Tes Uraian
Tes
uraian merupakan alat penilaian yang paling kuat.Secara umum tes ini berupa
pertayaan yang menuntut siswa untuk menjawabnya dalam bentuk penguraian,menjelaskan,mendiskusikan,membandingkan,memberi
alasan,dan menuntut menjawab pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa
sendiri.Dengan demikian tes ini bisa menjadi tolak ukur kemampuan siswa
dibidang kognitif.Model penilaian ini dapat dilaksanakan selama proses
pembelajaran,ulangan harian,ulangan tengah semester,atau ulangan kenaikan
kelas.
Aspek
: Mendengarkan
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Memahami siaran atau cerita yang
disampaikan secara langsung/tidak langsung
|
Menaggapi siaran atau informasi
dari media elektronik(berita)
|
Menuliskan isi siaran berita dalam
beberapa kalimat dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami
|
Langkah:
1.
Dengarkan rekaman siaran berita berikut dengan seksama
2.
Tulislah isi siaran berita tersebut dalam beberapa kalimat
dengan memperhatikan ketepatan isi,struktur kalimat,koherensi,ejaan dan tanda
baca
3.
Bacakan hasil pekerjaan didepan kelas
4.
Format penilaian kelas
No
|
Nama
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Nilai
|
Ketepatan isi
|
Struktur kalimat
|
koherensi
|
Ejaan & tanda baca
|
1
|
Ahmad
|
3
|
4
|
2
|
3
|
12
|
75
|
2
|
Bardi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
100
|
3
|
Dst
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1=tidak tepat 3=tepat
2=kurang tepat 4=sangat
tepat
Skor perolehan
Nilai siswa : jumlah/ Skor maksimum X 100
Nilai ahmad : 12/16 X 100 = 75
2. Penilaian Non Test
Penilaian Non Test adalah penilaian
dengan tanpa menggunakan test,namun bisa dengan menggunakan pengamatan,atau
penelitian,bahkan mencari referensi dari teman objek.
Contoh dalam aspek sikap
N
O
|
Nama
|
Perilaku
|
Skor
|
Nilai
|
Ket.
|
Mendengarkan berita
|
Mengerjakan tugas
|
Membacakan hasil pekerjaan
|
Menghargai teman
|
1
|
Budi
|
5
|
5
|
5
|
5
|
20
|
100
|
A
|
2
|
Nisa
|
4
|
5
|
4
|
4
|
17
|
85
|
B
|
3
|
Alif
|
3
|
2
|
2
|
3
|
10
|
50
|
C-
|
*Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan
kriteria
1= sangat kurang
2=kurang
3=cukup
4=baik
5=sangat baik
*keterangan juga diisi dengan kriteria.
3.
Interpretasi Hasil Penilaian dalam
Menetapkan Ketuntasan Belajar
Kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara
berkala,misalnya melalui ujian nasional.Hasil penilaian ini akan menunjukkan
peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain.melalui pemeringkatan
ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya,dalam hal ini
meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100%.
Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama
atau lebih besar dari kriteria ketuntasan,dapat dikatakan bahwa peserta didik
itu telah menuntaskan indikator itu,apabila semua indikator telah tuntas,dapat
dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan.Dengan demikian,peserta
didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran.Apabila
jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih dari 50%,peserta didik
dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indikator yang
belum tuntas.sebaliknya,apabila nilai indikator dari suatu KD lebih kecil dari
kriteria ketuntasan,dapat dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan
indikator itu.Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama
atau lebih dari 50%.peserta didik belum dapat mempelajari KD berikutnya.
Contoh
Perhitungan nilai kompetensi dasar dan ketuntasan belajar.
Kompetensi
dasar
|
Indikator
|
Kriteria
ketuntasan
|
Nilai
peserta didik
|
Ketuntasan
|
Menganalisis
dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya
terhadap kehidupan dimuka bumi
|
· Lempeng
terhadap persebaran gunung api ,gempa bumi dan pembentukkan relief muka bumi
· Mengidentifikasi
ciri bentang lahan sebagai akibat
proses pengikisan dan pengendapan
· Mengidentifikasikan
degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan
|
60%
50%
60%
|
59
59
63
|
Tidak
tuntas
Tuntas
Tuntas
|
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1.
Penilaian hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan
data dan informasi, pengolahan, penafsiran) dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
2.
Prinsip- prinsip Penilaian Hasil Belajar
a.
Sahih
b.
Objektif
c.
Adil
d.
Terpadu
e.
Terbuka
f.
Menyeluruh dan berkesinambungan
g.
Sistematis
h.
Menggunakan acuan kriteria
i.
Akuntabel
4.
Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah, mendiagnosis kesulitan
belajar, memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
III.2 Saran
Demikianlah
makalah yang dapat kami paparkan. Tak lupa permohonan maaf kami haturkan atas
kekhilafan-kekhilafan dalam makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini pada khususnya, dan makalah selanjutnya pada
umumnya. Semoga bermanfaat, Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian
Agama RI, 2010, Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik, Jakarta:
Kemenag.
Kusaeri
dan Suprananta, 2012, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Majid,
Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009
Oemar,
2011, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Purwanto,
Ngalim, 2002, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Siregar,
Eveline dan Hartini Nara, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sudjana,
Nana, 2010, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Suharsimi,
Arikunto, 2011, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Widoyoko,
Eko Putro, 2010, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
https://www.academia.edu/11103155/Langkah-Langkah_Pelaksanaan-Penilaian/
Kusaeri, dan
Suprananta, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), hlm. 8.
Oemar, Kurikulum
dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm. 159.
Kementerian Agama
RI, Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik, hlm. 5-6.
Suharsimi
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011), hlm. 10-11.
Eko Putro
Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran,
hlm. 35.
https://www.academia.edu/11103155/Langkah-Langkah_Pelaksanaan-Penilaian/
https://www.academia.edu/11103155/Langkah-Langkah_Pelaksanaan-Penilaian/
Comments
Post a Comment