Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

Image
MAKALAH MATERI PAI “Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh” Dosen Pengampu : Misnan, M.Pd Disusun Oleh : v Mutiara Fadhilah Nasution Prodi        : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI ) Semester : IV ( Empat ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA (STAIS) MEDAN KATA PENGANTAR Alhamdulilllah,Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Saya selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi. Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat   dalam diskusi kelompok pada mata kuliah MATERI PAI tentang Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh. Mengingat isinya sangat penting seba gai bahan pembelajaran agar ter capainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok. Mudah-mudahan makalah ini besar   manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesu

MAKALAH PERENCANAAN EVALUASIPEMBELAJARAN


MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN
" Perencanaan Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Sahyan, M.Pd
Disusun Oleh :


v Aulia Putri
v Doharni Rambe
v Melati
v Mutiara Fadhilah Nasution
v Salma
v Susi Andriani
v Syahrul Ramadhan


Prodi         : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI )
Kelompok : 5( lima )
Semester    : V(Lima )

SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM SUMATERA
(STAIS)
MEDAN









KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah,Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Kami selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat  dalam diskusi kelompok pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran tentang Perencanaan Evaluasi Pembelajaraan.
Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok.
Mudah-mudahan makalah ini besar  manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesuksesan dalam belajar.



Medan, 4 November 2018




KELOMPOK 5




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................................               i
DAFTAR ISI............................................................................................................              ii
BAB I   PENDAHULUAN
I.3. Latar Belakang....................................................................................................             1
I.2. Rumusan Masalah...............................................................................................             1
I.1. Tujuan.................................................................................................................              1
BAB II  PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Perencanaan Evaluasi Pembelajaran .........................................                   2
II.2 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran.             3
II.3 Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi……………………………………            5
BAB III  PENUTUP
III.1. Kesimpulan......................................................................................................              9
III.2. Saran...............................................................................................................               9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................             10






BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
Evaluasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya. Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik melalui bentuk tes uraian maupun tes objektif.
Seorang pendidik harus dapat menentukan mana yang termasuk kegiatan evaluasi hasil belajar dan mana yang termasuk kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada informasi tentang sejauh mana hasil evaluasi yang dicapai oleh siswa sesuain dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan kegiatan pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
I.2 Rumusan Masalah
·         Apakah Pengertian Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ?
·         Hal-Hal Apa Saja yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ?
·         Bagaimana Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ?
I.3 Tujuan Penulisan
·         Dapat Mengetahui Pengertian Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
·         Dapat Mengetahui Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
·         Dapat mengetahui Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi Pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
Menurut William H. Newman dalam bukunya Administrative Active Techniques of Organization and Management, bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.[1].Evaluasi adalah suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data, berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Sedangkan evaluasi pembelajaran menurut Norman E. Gronlound adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.[2]Sehingga pengertian perencanaan evaluasi pembelajaran adalah rangkaian-rangkaian putusan yang diambil untuk menentukan sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa atau perencanaan evaluasi adalah menguraikan strategi mengenai cara mendapatkan dan menganalisis data yang akan membantu meningkatkan efektivitas dari suatu evaluasi program pendidikan.yang termasuk ke dalam perencanaan evaluasi ini adalah: (1) penjelasan mengenai perlunya evaluasi dan tanggung jawab melakukan evaluasi; (2) penentuan batasan evaluasi dan analisis konteks evaluasi; (3) identifikasi pertanyaan, kriteria, dan masalah evaluatif; (4) perencanaan pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi; dan (5) mengembangkan team manajemen perencanaan evaluasi, termasuk penentuan waktu, anggaran dan biaya, personel, serta menentukan penilaian, monitoring, dan perbaikan perencanaan evaluasi sampai mendapatkan suatu kesepakatan mengenai prosedur evaluasi yang akan dilakukan.


II.2 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan evaluasi menurut buku Zainal Arifin yang berjudul Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan Prosedur.
1.      Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala prioritas pemecahannya. Analisis kebutuhan merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran secara keseluruhan, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengindentifikasi dan mengklarifikasi masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, analisa data dan kesimpulan.[3]Analisis kebutuhan dalam program pembelajaran berarti analisis yang dilakukan terhadap kebutuhan peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok.
2.      Menentukan Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian harus dirumuskan secara jelas dan tegas karena menjadi dasar untuk menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis atau model, dan karakter alat penilaian. Ada empat kemungkinan tujuan penilaian, yaitu untuk memperbaiki kinerja atau proses pembelajaran (formatif), untuk menentukan keberhasilan peserta didik (sumatif), untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran (diagnostik), atau untuk menempatkan posisi peserta didik sesuai dengan kemampuannya (penempatan).[4]Dengan kata lain, tujuan penilaian harus dirumuskan sesuai dengan jenis penilaian yang akan dilakukan, seperti penilaian formatif, sumatif, diagnostik, atau penempatan. Rumusan tujuan penilaian harus memperhatikan domain hasil belajar.



3.      Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar
Pengidentifkasian kompetensi dilakukan oleh guru berdasarkan kompetensi yang ada dalam kurikulum yang berlaku. Mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar hingga indikator.
4.      Menyusun Kisi-kisi
Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian relevan dengan materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru kepada peserta didik.Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsinya sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Kisi-kisi disusun berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi, guru harus menganilisis silabus terlebih dahulu sebelum menyusun kisi-kisi.[5]
5.      Mengembangkan Draf Instrumen
Draf instrumen penilaian dapat berupa bentuk tes maupun nontes. bentuk tes mengharuskan guru membuat soal. Penulisan soal adalah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes secara keseluruhan. Bentuk nontes, contohnya dapat berupa angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.[6]
6.      Uji Coba dan Analisis Soal
Uji coba dan analisis soal bertujuan untuk mengetahui soal-soal mana yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta soal mana yang baik untuk dipergunakan selanjutnya. Soal yang baik adalah soal yang sudah mengalami uji coba dan revisi yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional.[7]Analisis empiris dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan setiap soal yang digunakan.
Informasi empiris pada umumnya menyangkut segala hal yang dapat memengaruhi validitas soal meliputi aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, bentuk jawaban, daya pembeda soal, dan pengaruh kultur. Sedangkan analisis rasional dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap soal. Kedua analisis tersebut dilakukan pula terhadap instrumen evaluasi dalam bentuk nontes.[8]
7.      Revisi dan Merakit Soal
Soal yang sudah diuji coba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, atau direvisi total, baik menyangkut pokok soal (stem) maupun alternatif jawaban (option), untuk kemudian dilakukan perakitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu dengan memperhatikan validitas skor tes, seperti nomor urut soal, pengelompokkan bentuk soal, dan penataan soal.[9]
II.3. Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi
Tahap-tahap utama dalam perencanaan evaluasi [10]adalah:
1.      Menetukan Tujuan Evaluasi
Memahami tujuan evaluasi adalah salah satu wawasan paling penting yang harus dimiliki seorang evaluator. Apapun bentuk dan pendekatan evaluasi, penentuan tujuan evaluasi akan selalu berkenaan dengan apa yang diharapkan dari pelaksanaan suatu evaluasi, yaitu output (misalnya; produk pembelajaran, dokumentasi siswa/guru, dsb.) dan outcome (misalnya; efektivitas/efisiensi pembelajaran siswa, perubahan sikap siswa, perubahan kinerja dan sikap guru, perubahan kelembagaan, posisi di dunia pendidikan dan dunia kerja, dsb.). Agar lebih jelas, berikut ini adalah contoh dari penentuan tujuan evaluasi yang berkaitan dengan kurikulum. Tujuan: Menguraikan kelemahan atau kekurangan dari kurikulum yang sekarang digunakan, dengan fokus pada kegagalan pembelajaran siswa. Pertanyaan: Apa kebutuhan pembelajaran dan mengapa kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pengajaran/pembelajaran yang ada? Dalam hal ini analisis kurikulum hendaknya menghasilkan suatu pernyataan yang jelas dari outcome pembelajaran yang diinginkan, misalnya tujuan pembelajaran.
2.      Merumuskan Masalah Evaluasi
Masalah evaluasi bisa dilihat dari fenomena yang terjadi. Dengan mengacu pada contoh sebelumnya, yaitu masalah kurikulum, dapat dilihat bahwa masalah yang terjadi adalah rendahnya mutu pembelajaran siswa atau bahwa hasil pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan demikian, di sini diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa dalam kaitannya dengan menganalisis kelemahan atau kekurangan dari kurikulum yang sekarang digunakan.
Dalam hal ini, evaluator bisa merumuskan masalah tersebut dengan melakukan analisis diri, analisis dari rekan sejawat, dari para ahli, atau dari tinjauan literatur pendidikan, dengan fokus pada muatan kurikulum, aktivitas pengajaran/pembelajaran, dan penilaian. Setelah merumuskan masalah, evaluator bisa melanjutkan dengan menentukan jenis data yang akan dikumpulkan untuk kepentingan evaluasi tersebut.
3.      Menentukan Jenis Data yang Akan Dikumpulkan
Pada tahap ini evaluator mengidentifikasi data/informasi sesuai dengan kebutuhan dan variabel yang akan dievaluasi. Jenis data secara umum adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Di sini evaluator memilih dan/atau mengembangkan metode pengumpulan data (instrumen), mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang tepat (dari siapa, oleh siapa) dan cara mengumpulkannya, organisasi hasil informasi evaluasi, serta analisis dan interpretasi hasil informasi evaluasi.
4.      Menentukan Sampel
Sampel digunakan bila kita akan mengevaluasi sebagian dari populasi yang menjadi subjek atau objek evaluasi, dengan memperhatikan sifatnya yang homogenitas dan heterogenitas. Evaluator juga menentukan teknik pengambilan sampel (sampling) yang cocok diambil. Sebagai contoh, Anda bisa menentukan desain sampling yang akan diambil dari sejumlah populasi dengan menggunakan teknik-teknik seperti random sampling, stratified sampling, proportional sampling, dengan memperhatikan pendekatan seperti judgment sampling (ditarik berdasarkan pertimbangan para ahli) dan probability sampling (ditarik berdasarkan probabilitas) serta haphazard sampling (berdasarkan aksesibilitas sampel yang dapat diambil).

5.      Menentukan Model Evaluasi
Penentuan modal evaluasi sangat berkaitan dengan berbagai pendekatan evaluasi. Evaluator hendaknya memahami berbagai pendekatan dalam evaluasi, kekuatan dan kelemahan setiap pendekatan. Berikut ini adalah pendekatan-pendekatan utama dalam evaluasi:
a.    Pendekatan yang berorientasi pada tujuan, yang fokusnya adalah menentukan tujuan dan sasaran dan pencapainnya.
b.   Pendekatan yang berorientasi pada manajemen, yang fokus utamanya adalah pada identifikasi dan pemenuhan kebutuhan informasi bagi para pembuat keputusan manajerial.
c.    Pendekatan yang berorientasi pada klien, yaitu yang masalah utamanya adalah mengembangkan informasi evaluasi dalam ―produk-produk‖ pendidikan, untuk digunakan oleh pengguna pendidikan dalam memilih kurikulum (misalnya kurikulum berbasis kompetensi), produk-produk pembelajaran, dan sebagainya.
d.   Pendekatan yang berorientasi pada para ahli, yang sangat bergantung pada penerapan langsung dari para profesional dalam menilai kualitas pendidikan.
e.    Pendekatan yang berorientasi pada lawan atau pesaing, yaitu sebagai kontra atau penyeimbang dari pendekatan yang berorientasi pada para ahli pada umumnya (pro dan kontra).
f.     Pendekatan naturalistik yang berorientasi pada partisipan, yaitu bahwa keterlibatan partisipan merupakan penentu utama dalam nilai-nilai, kriteria, kebutuhan, dan sifat data untuk evaluasi.
6. Menentukan Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang umumnya dipakai oleh evaluator antara lain adalah tes, pengukuran sikap, survey dan kuesioner survey, wawancara, pengamatan, on-site evaluation, teknik Delphi, analisis kebutuhan, analisis konten, sampling, eksperimental, quasi-experimental, dan sebagainya. Penentuan alat evaluasi hendaknya sesuai dengan tujuan dan pertanyaan evaluasi yang dikemukakan sebelumnya. Sebagai contoh, jika Anda akan mengevaluasi kemajuan prestasi siswa dalam beberapa matapelajaran, hendaknya Anda menggunakan tes tertulis sebagai alat evaluasi. Contoh lain jika Anda akan mengevaluasi minat dan bakat siswa, Anda bisa menggunakan tes lisan, wawancara, atau pengukuran sikap.


7. Merencanakan Personal Evaluasi
Yang dimaksud personal evaluasi di sini adalah seluruh sumberdaya manusia yang tersedia dan terlibat untuk pelaksanaan evaluasi. Termasuk di sini antara lain adalah (1) evaluator atau team evaluator, (2) klien yang meminta evaluasi, dan (3) evaluand (objek evaluasi). Dalam posisi kita sebagai evaluator, kita bisa meminta bantuan dari evaluator eksternal yang memiliki keahlian tertentu dalam bidangnya. Keuntungan menggunakan evaluator eksternal antara lain adalah hasil evaluasi akan lebih objektif karena mereka jarang memiliki kepentingan tertentu (vested interest) dalam keberhasilan atau kegagalan suatu program. Keuntungan lainnya adalah bahwa evaluator eksternal bisa memperkaya perspektif lain ketimbang evaluator internal.
8. Merencanakan Anggaran
Anggaran dan pembiayaan kadang bisa menjadi kendala untuk keberhasilan pelaksanaan evaluasi. Dana yang tidak sesuai dengan perencanaan anggaran bisa menghambat jalannya program. Di lain pihak, perencanaan anggaran yang tidak realistis juga akan berdampak buruk dalam pelaksanaan evaluasi. Sebagai contoh, dalam hal ini kita harus bisa menyesuaikan perencanaan anggaran dengan dana yang tersedia, misalnya dana yang disediakan oleh sponsor atau dana yang tersedia dalam anggaran rutin. Dengan kata lain, agar rencana sesuai dengan realisasi, perencanaan anggaran dan biaya yang kita buat harus realistis dan tetap berpatokkan pada konsep efisiensi. Bila Anda merasa anggaran Anda kurang sempurna, Anda bisa meminta bantuan orang-orang perencanaan anggaran, konsultan keuangan dan/atau akuntan.
9. Merencanakan Jadwal Kegiatan
Suatu perencanaan akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah dilaksanakan bila kita memiliki suatu jadwal kegiatan, yang terdiri dari jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan dan waktu yang tersedia. Dengan jadwal, kita dapat menentukan apa yang harus kita lakukan hari ini, misalnya. Kita harus tetap menjaga agar aktivitas dan waktu kita tidak keluar dari jadwal yang telah ditetapkan, sebab jika hal tersebut terjadi, maka kegiatan lainnya akan terpengaruh juga. Namun demikian, kita tidak boleh melepaskan diri dari fleksibilitas jadwal, artinya suatu kegiatan dalam suatu rangkaian kegiatan hendaknya dibuat fleksibel agar jika terjadi hal-hal yang diluar dugaan, hal tersebut bisa diantisipasi sesegera mungkin. Perencanaan jadwal kegiatan dapat didasarkan pada permintaan klien, kebutuhan program atau berpatokkan pada kriteria dan peraturan tertentu.

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Perencanaan evaluasi pembelajaran adalah rangkaian-rangkaian putusan yang diambil untuk menentukan sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan evaluasi menurut buku Zainal Arifin yang berjudul Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan Prosedur.:Analisis Kebutuhan, Menentukan Tujuan Penilaian, Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar,menyusun kisi-kisi, Mengembangkan Draf Instrumen,uji coba dan analisis soal,revisi dan merakit soal.
Tahap-tahap utama dalam perencanaan evaluasi adalah:


1.      Menentukan tujuan evaluasi
2.      Merumuskan masalah evaluasi
3.      Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan
4.      Menentukan sampel sesuai dengan tujuan evaluasi
5.      Menentukan model evaluasi sesuai dengan tujuan evaluasi
6.      Menentukan alat evaluasi
7.      Merencanakan personal evaluasi
8.      Merencanakan anggaran
9.      Merencanakan jadwal kegiatan


III.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya. Amin.


DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Arifin.zainal, Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013.
.Pendidikan Ekonomi-a. “Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran”. http://pendidikanekonomia.blogspot.com/2014/04/bab-ii-pembahasan-a.html. Diakses pada 10 Mei 2015 pukul 10.23 WIB.



[1] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 15
[2] Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 3
[3]Pendidikan Ekonomi-a. “Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran”. http://pendidikanekonomia.blogspot.com/2014/04/bab-ii-pembahasan-a.html. Diakses pada 10 Mei 2015 pukul 10.23 WIB.
[4] Zainal Arifin. Op.cit. Hlm. 92.
[5] Ibid. Hlm. 92-93.
[6] Pendidikan Ekonomi-a. Op. Cit
[7] Zainal Arifin. Op.Cit. Hlm. 101-102.
[8] Pendidikan Ekonomi-a. Op. Cit.
[9] Ibid.




#mahasiswastais
#MPISTAIS

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Mengkafani Jenazah.

Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"