MAKALAH EVALUASI
PEMBELAJARAN
" Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ”
Dosen Pengampu : Sahyan, M.Pd
Disusun
Oleh :
v Aulia Putri
v Doharni Rambe
v Melati
v Mutiara Fadhilah Nasution
v Salma
v Susi Andriani
v Syahrul Ramadhan
Prodi : Manajemen Pendidikan
Islam ( MPI )
Kelompok : 5( lima )
Semester
:
V(Lima )
SEKOLAH
TINGGI
AGAMA
ISLAM SUMATERA
(STAIS)
MEDAN
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilllah,Kami
panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat
Kami selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat
menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan
untuk diajukan sebagai syarat dalam
diskusi kelompok pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran tentang
Perencanaan Evaluasi Pembelajaraan.
Mengingat
isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya
tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun
masalah kelompok.
Mudah-mudahan
makalah ini besar manfaatnya bagi para
pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa
menghantarkan kesuksesan dalam belajar.
Medan, 4 November 2018
KELOMPOK 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
I.3. Latar
Belakang.................................................................................................... 1
I.2. Rumusan
Masalah............................................................................................... 1
I.1.
Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ......................................... 2
II.2 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi
Pembelajaran. 3
II.3 Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi……………………………………… 5
BAB III PENUTUP
III.1.
Kesimpulan...................................................................................................... 9
III.2.
Saran............................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Evaluasi
merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah
lakunya. Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik
melalui bentuk tes uraian maupun tes objektif.
Seorang
pendidik harus dapat menentukan mana yang termasuk kegiatan evaluasi hasil
belajar dan mana yang termasuk kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil
belajar menekankan pada informasi tentang sejauh mana hasil evaluasi yang
dicapai oleh siswa sesuain dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan kegiatan pembelajaran dalam membantu siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
I.2 Rumusan Masalah
·
Apakah Pengertian
Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ?
·
Hal-Hal Apa Saja
yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ?
·
Bagaimana
Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ?
I.3 Tujuan Penulisan
·
Dapat Mengetahui
Pengertian Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
·
Dapat Mengetahui
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
·
Dapat mengetahui
Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Perencanaan Evaluasi
Pembelajaran
Menurut
William H. Newman dalam bukunya Administrative Active Techniques of
Organization and Management, bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan
dilakukan..Evaluasi
adalah suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau
data, berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.
Sedangkan evaluasi pembelajaran menurut Norman E. Gronlound adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana
tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.Sehingga
pengertian perencanaan evaluasi
pembelajaran adalah rangkaian-rangkaian putusan yang diambil untuk
menentukan sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa atau perencanaan evaluasi adalah menguraikan
strategi mengenai cara mendapatkan dan menganalisis data yang akan membantu
meningkatkan efektivitas dari suatu evaluasi program pendidikan.yang termasuk
ke dalam perencanaan evaluasi ini adalah: (1) penjelasan mengenai perlunya
evaluasi dan tanggung jawab melakukan evaluasi; (2) penentuan batasan evaluasi
dan analisis konteks evaluasi; (3) identifikasi pertanyaan, kriteria, dan
masalah evaluatif; (4) perencanaan pengumpulan, analisis dan interpretasi
informasi; dan (5) mengembangkan team manajemen perencanaan evaluasi, termasuk
penentuan waktu, anggaran dan biaya, personel, serta menentukan penilaian,
monitoring, dan perbaikan perencanaan evaluasi sampai mendapatkan suatu
kesepakatan mengenai prosedur evaluasi yang akan dilakukan.
II.2 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
dalam Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
Berikut
ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan evaluasi menurut
buku Zainal Arifin yang berjudul Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan
Prosedur.
1. Analisis
Kebutuhan
Analisis
kebutuhan adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala prioritas pemecahannya.
Analisis kebutuhan merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran secara
keseluruhan, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengindentifikasi dan mengklarifikasi
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, analisa data dan kesimpulan.Analisis
kebutuhan dalam program pembelajaran berarti analisis yang dilakukan terhadap kebutuhan
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok.
2. Menentukan
Tujuan Penilaian
Tujuan
penilaian harus dirumuskan secara jelas dan tegas karena menjadi dasar untuk
menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis atau model, dan karakter alat
penilaian. Ada empat kemungkinan tujuan penilaian, yaitu untuk memperbaiki
kinerja atau proses pembelajaran (formatif), untuk menentukan keberhasilan
peserta didik (sumatif), untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran (diagnostik), atau untuk menempatkan posisi peserta
didik sesuai dengan kemampuannya (penempatan).Dengan
kata lain, tujuan penilaian harus dirumuskan sesuai dengan jenis penilaian yang
akan dilakukan, seperti penilaian formatif, sumatif, diagnostik, atau penempatan.
Rumusan tujuan penilaian harus memperhatikan domain hasil belajar.
3. Mengidentifikasi
Kompetensi dan Hasil Belajar
Pengidentifkasian
kompetensi dilakukan oleh guru berdasarkan kompetensi yang ada dalam kurikulum
yang berlaku. Mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar
hingga indikator.
4. Menyusun
Kisi-kisi
Penyusunan
kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian relevan dengan materi pelajaran
yang sudah disampaikan oleh guru kepada peserta didik.Kisi-kisi adalah format
pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau
pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsinya sebagai pedoman
untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Kisi-kisi disusun
berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi, guru harus menganilisis
silabus terlebih dahulu sebelum menyusun kisi-kisi.
5. Mengembangkan
Draf Instrumen
Draf
instrumen penilaian dapat berupa bentuk tes maupun nontes. bentuk tes
mengharuskan guru membuat soal. Penulisan soal adalah penjabaran indikator
menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman
kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa
yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir
soal akan menentukan kualitas tes secara keseluruhan. Bentuk nontes, contohnya
dapat berupa angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
6. Uji
Coba dan Analisis Soal
Uji
coba dan analisis soal bertujuan untuk mengetahui soal-soal mana yang perlu
diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta soal mana yang baik untuk
dipergunakan selanjutnya. Soal yang baik adalah soal yang sudah mengalami uji
coba dan revisi yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional.Analisis
empiris dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan setiap soal yang
digunakan.
Informasi
empiris pada umumnya menyangkut segala hal yang dapat memengaruhi validitas
soal meliputi aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, bentuk
jawaban, daya pembeda soal, dan pengaruh kultur. Sedangkan analisis rasional
dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap soal. Kedua analisis
tersebut dilakukan pula terhadap instrumen evaluasi dalam bentuk nontes.
7. Revisi
dan Merakit Soal
Soal
yang sudah diuji coba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai dengan proporsi
tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, ada soal yang masih
dapat diperbaiki dari segi bahasa, atau direvisi total, baik menyangkut pokok
soal (stem) maupun alternatif jawaban (option), untuk kemudian dilakukan
perakitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu dengan memperhatikan
validitas skor tes, seperti nomor urut soal, pengelompokkan bentuk soal, dan
penataan soal.
II.3.
Langkah-Langkah Perencanaan Evaluasi
Tahap-tahap utama
dalam perencanaan evaluasi
adalah:
1. Menetukan Tujuan Evaluasi
Memahami
tujuan evaluasi adalah salah satu wawasan paling penting yang harus dimiliki
seorang evaluator. Apapun bentuk dan pendekatan evaluasi, penentuan tujuan
evaluasi akan selalu berkenaan dengan apa yang diharapkan dari pelaksanaan
suatu evaluasi, yaitu output (misalnya; produk pembelajaran, dokumentasi
siswa/guru, dsb.) dan outcome (misalnya; efektivitas/efisiensi pembelajaran
siswa, perubahan sikap siswa, perubahan kinerja dan sikap guru, perubahan
kelembagaan, posisi di dunia pendidikan dan dunia kerja, dsb.). Agar lebih
jelas, berikut ini adalah contoh dari penentuan tujuan evaluasi yang berkaitan
dengan kurikulum. Tujuan: Menguraikan kelemahan atau kekurangan dari kurikulum
yang sekarang digunakan, dengan fokus pada kegagalan pembelajaran siswa.
Pertanyaan: Apa kebutuhan pembelajaran dan mengapa kebutuhan tersebut tidak
dapat dipenuhi oleh pengajaran/pembelajaran yang ada? Dalam hal ini analisis
kurikulum hendaknya menghasilkan suatu pernyataan yang jelas dari outcome
pembelajaran yang diinginkan, misalnya tujuan pembelajaran.
2. Merumuskan Masalah Evaluasi
Masalah
evaluasi bisa dilihat dari fenomena yang terjadi. Dengan mengacu pada contoh
sebelumnya, yaitu masalah kurikulum, dapat dilihat bahwa masalah yang terjadi
adalah rendahnya mutu pembelajaran siswa atau bahwa hasil pembelajaran tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan demikian, di sini diperlukan
suatu upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa dalam kaitannya dengan
menganalisis kelemahan atau kekurangan dari kurikulum yang sekarang digunakan.
Dalam
hal ini, evaluator bisa merumuskan masalah tersebut dengan melakukan analisis
diri, analisis dari rekan sejawat, dari para ahli, atau dari tinjauan literatur
pendidikan, dengan fokus pada muatan kurikulum, aktivitas
pengajaran/pembelajaran, dan penilaian. Setelah merumuskan masalah, evaluator
bisa melanjutkan dengan menentukan jenis data yang akan dikumpulkan untuk
kepentingan evaluasi tersebut.
3. Menentukan Jenis Data yang Akan Dikumpulkan
Pada
tahap ini evaluator mengidentifikasi data/informasi sesuai dengan kebutuhan dan
variabel yang akan dievaluasi. Jenis data secara umum adalah data kuantitatif
dan data kualitatif. Di sini evaluator memilih dan/atau mengembangkan metode
pengumpulan data (instrumen), mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang
tepat (dari siapa, oleh siapa) dan cara mengumpulkannya, organisasi hasil
informasi evaluasi, serta analisis dan interpretasi hasil informasi evaluasi.
4. Menentukan
Sampel
Sampel
digunakan bila kita akan mengevaluasi sebagian dari populasi yang menjadi
subjek atau objek evaluasi, dengan memperhatikan sifatnya yang homogenitas dan
heterogenitas. Evaluator juga menentukan teknik pengambilan sampel (sampling)
yang cocok diambil. Sebagai contoh, Anda bisa menentukan desain sampling yang
akan diambil dari sejumlah populasi dengan menggunakan teknik-teknik seperti random
sampling, stratified sampling, proportional sampling, dengan
memperhatikan pendekatan seperti judgment sampling (ditarik berdasarkan
pertimbangan para ahli) dan probability sampling (ditarik berdasarkan
probabilitas) serta haphazard sampling (berdasarkan aksesibilitas sampel
yang dapat diambil).
5. Menentukan
Model Evaluasi
Penentuan
modal evaluasi sangat berkaitan dengan berbagai pendekatan evaluasi. Evaluator
hendaknya memahami berbagai pendekatan dalam evaluasi, kekuatan dan kelemahan
setiap pendekatan. Berikut ini adalah pendekatan-pendekatan utama dalam
evaluasi:
a.
Pendekatan yang
berorientasi pada tujuan, yang fokusnya adalah menentukan tujuan dan sasaran
dan pencapainnya.
b.
Pendekatan yang
berorientasi pada manajemen, yang fokus utamanya adalah pada identifikasi dan
pemenuhan kebutuhan informasi bagi para pembuat keputusan manajerial.
c.
Pendekatan yang
berorientasi pada klien, yaitu yang masalah utamanya adalah mengembangkan
informasi evaluasi dalam ―produk-produk‖ pendidikan, untuk digunakan oleh
pengguna pendidikan dalam memilih kurikulum (misalnya kurikulum berbasis kompetensi),
produk-produk pembelajaran, dan sebagainya.
d.
Pendekatan yang
berorientasi pada para ahli, yang sangat bergantung pada penerapan langsung
dari para profesional dalam menilai kualitas pendidikan.
e.
Pendekatan yang
berorientasi pada lawan atau pesaing, yaitu sebagai kontra atau penyeimbang
dari pendekatan yang berorientasi pada para ahli pada umumnya (pro dan kontra).
f.
Pendekatan naturalistik
yang berorientasi pada partisipan, yaitu bahwa keterlibatan partisipan
merupakan penentu utama dalam nilai-nilai, kriteria, kebutuhan, dan sifat data
untuk evaluasi.
6. Menentukan Alat
Evaluasi
Alat
evaluasi yang umumnya dipakai oleh evaluator antara lain adalah tes, pengukuran
sikap, survey dan kuesioner survey, wawancara, pengamatan, on-site evaluation,
teknik Delphi, analisis kebutuhan, analisis konten, sampling, eksperimental,
quasi-experimental, dan sebagainya. Penentuan alat evaluasi hendaknya sesuai
dengan tujuan dan pertanyaan evaluasi yang dikemukakan sebelumnya. Sebagai
contoh, jika Anda akan mengevaluasi kemajuan prestasi siswa dalam beberapa
matapelajaran, hendaknya Anda menggunakan tes tertulis sebagai alat evaluasi.
Contoh lain jika Anda akan mengevaluasi minat dan bakat siswa, Anda bisa
menggunakan tes lisan, wawancara, atau pengukuran sikap.
7. Merencanakan
Personal Evaluasi
Yang
dimaksud personal evaluasi di sini adalah seluruh sumberdaya manusia yang
tersedia dan terlibat untuk pelaksanaan evaluasi. Termasuk di sini antara lain
adalah (1) evaluator atau team evaluator, (2) klien yang meminta evaluasi, dan
(3) evaluand (objek evaluasi). Dalam posisi kita sebagai evaluator, kita bisa
meminta bantuan dari evaluator eksternal yang memiliki keahlian tertentu dalam
bidangnya. Keuntungan menggunakan evaluator eksternal antara lain adalah hasil
evaluasi akan lebih objektif karena mereka jarang memiliki kepentingan tertentu
(vested interest) dalam keberhasilan atau kegagalan suatu program.
Keuntungan lainnya adalah bahwa evaluator eksternal bisa memperkaya perspektif
lain ketimbang evaluator internal.
8. Merencanakan
Anggaran
Anggaran
dan pembiayaan kadang bisa menjadi kendala untuk keberhasilan pelaksanaan
evaluasi. Dana yang tidak sesuai dengan perencanaan anggaran bisa menghambat
jalannya program. Di lain pihak, perencanaan anggaran yang tidak realistis juga
akan berdampak buruk dalam pelaksanaan evaluasi. Sebagai contoh, dalam hal ini
kita harus bisa menyesuaikan perencanaan anggaran dengan dana yang tersedia,
misalnya dana yang disediakan oleh sponsor atau dana yang tersedia dalam
anggaran rutin. Dengan kata lain, agar rencana sesuai dengan realisasi,
perencanaan anggaran dan biaya yang kita buat harus realistis dan tetap
berpatokkan pada konsep efisiensi. Bila Anda merasa anggaran Anda kurang
sempurna, Anda bisa meminta bantuan orang-orang perencanaan anggaran, konsultan
keuangan dan/atau akuntan.
9. Merencanakan
Jadwal Kegiatan
Suatu perencanaan akan
lebih mudah dipahami dan lebih mudah dilaksanakan bila kita memiliki suatu
jadwal kegiatan, yang terdiri dari jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan dan
waktu yang tersedia. Dengan jadwal, kita dapat menentukan apa yang harus kita
lakukan hari ini, misalnya. Kita harus tetap menjaga agar aktivitas dan waktu
kita tidak keluar dari jadwal yang telah ditetapkan, sebab jika hal tersebut
terjadi, maka kegiatan lainnya akan terpengaruh juga. Namun demikian, kita
tidak boleh melepaskan diri dari fleksibilitas jadwal, artinya suatu kegiatan
dalam suatu rangkaian kegiatan hendaknya dibuat fleksibel agar jika terjadi
hal-hal yang diluar dugaan, hal tersebut bisa diantisipasi sesegera mungkin.
Perencanaan jadwal kegiatan dapat didasarkan pada permintaan klien, kebutuhan
program atau berpatokkan pada kriteria dan peraturan tertentu.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Perencanaan
evaluasi pembelajaran adalah rangkaian-rangkaian putusan yang diambil untuk
menentukan sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
hal-hal
yang harus diperhatikan dalam perencanaan evaluasi menurut buku Zainal Arifin
yang berjudul Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, dan Prosedur.:Analisis
Kebutuhan, Menentukan Tujuan Penilaian, Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil
Belajar,menyusun kisi-kisi, Mengembangkan Draf Instrumen,uji coba dan analisis
soal,revisi dan merakit soal.
Tahap-tahap utama
dalam perencanaan evaluasi adalah:
1.
Menentukan tujuan evaluasi
2.
Merumuskan masalah evaluasi
3.
Menentukan jenis data yang
akan dikumpulkan
4.
Menentukan sampel sesuai
dengan tujuan evaluasi
5.
Menentukan model evaluasi
sesuai dengan tujuan evaluasi
6.
Menentukan alat evaluasi
7.
Merencanakan personal
evaluasi
8.
Merencanakan anggaran
9.
Merencanakan jadwal
kegiatan
III.2 Saran
Demikian
makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca pada umumnya
dan pemakalah pada khususnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Majid,
Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Purwanto,
Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010.
Arifin.zainal,
Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2013.
Abdul Majid,
Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 15
Ngalim Purwanto,
Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 3
Zainal Arifin.
Op.Cit. Hlm. 101-102.
Pendidikan
Ekonomi-a. Op. Cit.
#mahasiswastais
#MPISTAIS
Comments
Post a Comment