MAKALAH MANAJEMEN
KURIKULUM
" Konsep
Dasar Manajemen Kurikulum ”
Dosen Pengampu : Muhammad Ali
Hanafiah,M.Si
Disusun
Oleh :
v Aulia Putri
Prodi : Manajemen Pendidikan
Islam ( MPI )
Urutan : 2( dua )
Semester
:
V(Lima )
SEKOLAH
TINGGI
AGAMA
ISLAM SUMATERA
(STAIS)
MEDAN
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilllah,Saya panjatkan kehadirat
Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Saya selesaikan. Shalawat dan
salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan
untuk diajukan sebagai syarat dalam
diskusi kelompok pada mata kuliah manajemen kurikulum tentang “konsep
dasar managemejen kurikulum”
Mengingat
isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya
tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun
masalah kelompok.
Mudah-mudahan
makalah ini besar manfaatnya bagi para
pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa
menghantarkan kesuksesan dalam belajar.
Medan,10 Desember 2018
Aulia Putri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
I.3. Latar
Belakang.................................................................................................... 1
I.2. Rumusan
Masalah............................................................................................... 1
I.1.
Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Manajemen Kurikulum ................................................................... 2
II.2 Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum ..............……………………………… 5
II.3 Fungsi
Manajemen Kurikulum ....................................................................... 6
II.4 Konsep
Manajemen Kurikulum
....................................................................... 7
BAB III PENUTUP
III.1.
Kesimpulan...................................................................................................... 9
III.2.
Saran............................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Kurikulum
menjadi aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional dan
menjadi komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Bahkan
studi tentang manajemen kurikulum saat ini yang menekuni bidang
kurikulum,administrasi pendidikan dan teknologi pendidikan. Beralasan bahwa
kurikulum menepati bagian terpenting pada suatu lembaga pendidikan.
Perkembangan
IPTEK, masyarakat , berbangsa dan bernegara, maupun isu-isu di dalam dan diluar
negeri merupakan tantangan yang harus dipertimbangkan dalam kurikulum. Oleh
karena itu KEMDIKBUD/ Dapertemen Pendidikan Nasional harus mampu dengen cepat
menjawab tantangan-tantangantersebuut untuk direlesasikan dalam program
pendidikan di wilayah kerjanya.
Banyak
aspek pembaharuan dalam bidang pendidikan yang berpengaruh terhadap kurikulum
seperti program percepatan pembelajaran, kurikulum muatan lokal,
desentralisasi, pelaksanaan remedial dan pengeyaan, manajemen berbasis sekolah
(MBS), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
I.2 Rumusan
Masalah
· Apa yang dimaksud dengan pengertian
manajemen kurikulum ?
· Apa saja prinsip-prinsip manajemen
kurikulum ?
· Apa saja fungsi manajemen kurikulum?
· Apa konsep manajemen kurikulum?
I.3 Tujuan
·
Untuk
mengetahui pengertian manajemen kurikulum.
·
Untuk
memahami prinsip-prinsip manajemen kurikulum.
·
Untuk
mengetahui apa fungsi manajemen kurikulum.
·
Untuk
memahami konsep manajemen kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1
Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen
kurikulum berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kurikulum keduanya memiliki pengertian yang berbeda.
1. Definisi manajemen
Definisi
Manajemen merupakan suatu proses sosial
yang direncanakan untuk menjamin kerjasama, partisipasi, intervensi dan keterlibatan
orang lain dalam mencapai sasaran tertentu, yang telah ditetapkan dengan
efektif.
Manajemen
berasal dari kata tomanage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan
melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu
sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang di miliki oleh
sekolah atau organisasi yang di antaranya adalah manusia, uang, metode,
material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu
proses.
Menurut
Sergiovanni dan kawan-kawan yang terdapat dalam buku Ibrahim Bafadhal, mengatakan
bahwa manajemen sebagai process of working with and through others to accomplish
organizational goal sefficiently (manajemen sebagai proses kerja melalui orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien).
Selain itu dalam manajemen meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengerahan (leading), dan pengawasan (controlling).Hal ini
terlihat bahwa dengan manajemen sesuatu akan
mudah diatur dan
belajar bagaimana mendayagunakan sekelompok orang dan fasilitas yang ada untuk
dilibatkan dalam suatu tujuan tertentu.
Dapat
disimpulkan bahwa manajemen merupakan pendayagunaan beberapa Sumber Daya
Manusia dari suatu institusi yang pelaksanaannya didukung oleh sarana prasarana
yang ada. Pelaksanaannya tidak lepas pada perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta evaluasi atau flashback terhadap semua kegiatan yang telah
dilakukan.
2. Definisi manajemen menurut para ahli
Menurut
Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Stoner, seperti yang dikutip Fachruddin
mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan semua sumber
daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan
dengan jelas.
Gordon
menyatakan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk
melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Menurut Mary
Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan
melalui orang-orang (The artgettingthingsdonethroughpeople). Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efisien. Harold Koontz&O’Donnel dalam bukunya yang
berjudul “PrinciplesofManagement” mengemukakan, manajemen adalah berhubungan
dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang
lain.
3. Definisi kurikulum
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum adalah program pendidikan
(sekolah) bagi siswa berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan
berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya
sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan .Ada beberapa pendapat
tentang definisi kurikulum, diantaranya:
a.
Menurut Oemar
Hamalik, istilah kurikulum
berasal dari bahasa
latin, yakni “Curriculae” yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari. Definisi kurikulum yaitu jangka waktu pendidikan yang harus
ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.
b.
Menurut
Rusman, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
c.
Menurut Ragan,
bahwa kurikulum merupakan
seluruh program dan kehidupan
dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak ada pada tanggung jawab sekolah.
Selain itu kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi hubungan
sosial antara guru dan murid, metode mengajar, serta cara mengevaluasi.
Dari
berbagai defenisi diatas dapat di simpulkan bahwa kurikulum mengacu pada suatu
rencana tertulis yang menguraikan apa yang akan dipelajari para siswa.
Kurikulum juga merupakan suatu metode dan pengetahuan yang ditentukan yang
dapat dikomunikasikan. Kurikulum harus dapat diwujudkan dalam kelas riil,
misalnya yang berbasis pada pengalaman para siswa di bawah bimbingan para guru.
Kurikulum menjadi rencana yang dibuat untuk memandu pelajaran di ddalam sekolah
tersebut, yang padaumumnya dalam bentuk dokumen yang retrievable serta aktualisasi
semua rencana tersebut di dalam kelas.
4. Definisi manajemen kurikulum
Manajemen
kurikulum ialah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komprehenshif, sistemik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola
kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian
sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan
kebijakan nasional yang telah ditetapkan.
Manajemen
Kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian
tujuan pembelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meningkatkan kualitas
interaksi belajar mengajar. Manajemen Kurikulum adalah proses kerjasama dalam
pengolahan kurikulum agar berguna bagi lembaga untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
II.2 Prinsip Manajemen Kurikulum
Terdapat
lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen
kurikulum,yaitu sebagai berikut:
a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh
dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam
manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam
manajemen kurikulum.
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen
kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan
subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan
kurikulum.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang
di harapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang
positif dari berbagai pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efesiensi, rangkaian
kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi
untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif
singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang
ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat
dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.
II.3 Fungsi
Manajemen Kurikulum
Dalam
proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efesien, dan
optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun
komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi manajemen kurikulum di antaranya
sebagai berikut:
1. Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber
daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun
komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan
efektif.
2. Meningkatkan keadilan (equity) dan
kesempatan pada siswa untuk mencapa hasil yang maksimal, kemampuan yang
maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan
intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara
integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar
peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan
kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru
maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengelolaan
kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi
pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
5. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas
proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka
melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan
implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi
untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesien karena adanya dukungan
kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
membantu mengembangkan kurikulum, kurikuum yang dikelola secara profesional
akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber
belajar perlu disesuaikan dengan cirik khas dan kebutuhan pembangunan daerah
setempat.
II.4 Konsep
Manajemen Kurikulum
Kurikulum
di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa
mengacu pada kurikulum yang ada. Berdasarkan hal tersebut kurikulum harus tepat
dirumuskan secara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum tersebut. Program pendidikan/kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga
pendidikan berusaha mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh secara tepat
sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Keterlibatan
masyarakatpun ikut andil mengambil bagian penting dalam manajemen kurikulum dimaksudkan
agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, mendesain
kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai
kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik
kepada masyarakat maupun pemerintah.
Kurikulum
yang dirumuskan harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa, perkembangan
siswa, tuntutan dan kemajuan masyarakat. Pemahaman tentang konsep dasar
manajemen kurikulum merupakan hal yang penting bagi para kepala sekolah yang
kemudian merupakan modal untuk membuat keputusan dalam implementasi kurikulum yang
akan dilakukan oleh guru.
Manajemen
Kurikulum membicarakan pengorganisasian sumber-sumber yang ada di sekolah
sehingga kegiatan manajemen kurikulum ini dapat dilakukan dengan efektif dan
efisien. Perkembangan kurikulum di
Republik Indonesia sampai saat ini telah melahirkan Undang-Undang nomor 20
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Badan Standar Pendidikan Nasional, disusul dengan Permendiknas 22 tahun
2006 tentang Standar Isi, kemudian disusul dengan Permendiknas 23 tentang
Standar Kompetensi Kelulusan dan Undang-Undang nomor 24 tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 dan 23.
Pembakuan
Undang-Undang dan Permendiknas itu menjadi kekuatan hukum bagi penyelenggara
pendidikan untuk menata kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
sehingga dengan demikian undang-undang dan peraturan menteri pendidikan
nasional itu perlu dibaca dan dipahami.
Untuk
menyusun kurikulum Nasional, tentu ada lembaga yang diberi tugas dan tanggung
jawab untuk merancang atau mengembangkan kurikulum yang akan digunakan secara
nasional. Di Indonesia lembaga itu dikenal sebagai pusat kurikulum, yang berada
di bawah badan penelitian dan pengembangan pendidikan nasional (Balitbang
Diknas). Di Negara lain tentu saja ada lembaga seperti itu. Ada beberapa pemangku
kepentingan yang menurut David G. Amstrong biasanya di libatkan dalam
pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Curiculumspecialist (spesialis
kurikulum, ahli kurikulum)
b. Teacher/instructors (guru/instruktur)
c. Learners (peserta didik)
d. Principals/corporate unit supervisors
(kepala sekolah/unit pengawas)
e.
Centralofficeadministrators/corporateadministrators (administrator
kantor pusat/administrator perusahaan)
f. Specialexpert (ahli khusus)
g. Lay publicrepresentation (perwakilan
masyarakat umum)
Pengembangan
kurikulum, sebagaimana dikemukakan adalah proses kompleks yang terdiri dari
berbagai kegiatan mengakses kebutuhan, mengidentifikasi harapan hasil belajar,
dan mempersiapkan proses pembelajaran untuk mengharapkan outcome hasil belajar.
Tak kalah pentingnya adalah menyesuaikan program pembelajaran dengan budaya,
social, dan berbagai kebutuhan orang-orang yang untuk merekalah kurikulum
tersebut disipakan.
BAB
III
P E N U T U P
III.1
Kesimpulan
1. Manajemen adalah proses dimana adanya suatu
kegiatan untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan
secara bersama didalam organisasi.
2. Kurikulum adalah susunan satu rangkaian
kegiatan yang didalamnya mengandung rencana belajar siswa, sebagai pengalaman
belajar siswa yang diperoleh dari sekolah saat didalam kelas maupun diluar
sekolah.
3. Manajemen Kurikulum adalah segenap proses
usaha bersama untuk mewujudkan pencapaian tujuan pengajaran juga meningkatkan
kualitas interaksi belajar mengajar. Manajemen kurikulum di sekolah ataupun
didunia pendidikan sangat diperlukan guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan dan kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
4. Ruang lingkup manajemn kurikulum/ Pokok
kegiatan utama studi manajemen kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan,
dan pengembangan, pelaksanaan, dan perbaikan kurikulum.
5. Manajemen kurikulum terdapat lima prinsip
untuk mengimplementasikan yaitu Produktivitas, demokratisasi, Kooperatif,
efektivitas dan efesiensi, dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan.
6. Fungsi manajemen berfungsi agar
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efesien,
dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar,
maupun komponen kurikulum.
III.2 Saran
Demikianlah pembahasan ini yang bisa saya
buat. Tentunya banyak kekurangan yang
jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran
merupakan sumbangan yang berarti bagi penulis untuk menyempurnakannya. Semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
DAFTAR
PUSTAKA
Fattah, Nanang.
2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hamalik, Oemar.
2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hamalik, Oemar,
2003, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman. 2009.
Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers
Eliadian.
Pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen
kurikulum, dalam http://eliadian.blogspot.com, 20:26/14.03.2015.
Nasution, 2003,
Asas – Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara.
Noor Rohinan M.,
MA, The Hiddencurriculum (membangun karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler),
Yogyakarta:Insan Madani, 2012
Munir, 2008,
Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta.
Iwa Sukiswa, Dasar – Dasar Umum Manajemen Pendidikan,
(Bandung: TARSITO, 1986), hlm. 13
Eliadiana, “pengertian
manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen kurikulum,http://eliadian.blogspot.com,
20:26/13.04.2015.
Rusman, manajemen kurikulum (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm3
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hlm. 3
Nasution, Asas – Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 7
Rusman, manajemen kurikulum (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hlm4
Comments
Post a Comment