Skip to main content

Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

Image
MAKALAH MATERI PAI “Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh” Dosen Pengampu : Misnan, M.Pd Disusun Oleh : v Mutiara Fadhilah Nasution Prodi        : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI ) Semester : IV ( Empat ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA (STAIS) MEDAN KATA PENGANTAR Alhamdulilllah,Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Saya selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi. Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat   dalam diskusi kelompok pada mata kuliah MATERI PAI tentang Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh. Mengingat isinya sangat penting seba gai bahan pembelajaran agar ter capainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok. Mudah-mudahan makalah ini besar   manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesu

MAKALAH PENDEKATAN DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I 
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang tinggi dalam arti mental. Dalam pendidikan islam pendidikan adalah bimbingan atau tuntunan yang dilakukan dengan sengaja oleh orang dewasa (pendidik kepada peserta didik) berdasarkan syariat islam agar terbentuk kepribadian muslim (insan kamil).

Dalam melaksanakan proses pendidikan diperlukan cara – cara agar pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan cita-cita pendidikan, cara-cara tersebut diantaranya melalui pendekatan-pendekatan. Pendekatan ini diperlukan agar peserta didik bisa benar-benar memahami apa yang sedang dipelajarinya dan bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Terdapat beberapa macam pendekatan yang digunaakan dalam pendidikan terutama pendidikan islam, sebagaimana yang akan dibahas di dalam bab berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendekatan dalam Pendidikan Islam?
2. Apa saja macam-macam pendekatan dalam pendidikan islam?
3.  Apa pengertian Komunikasi dalam pendidikan Islam?
4. Apa saja macam-macam komunikasi dalam pendidikan Islam?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengatahui Pengertian Pendekatan dalam Pendidikan Islam
2. Mengetahui Apa saja macam-macam pendekatan dalam pendidikan islam
3.  Mengetahui Pengertian Komunikasi dalam pendidikan Islam
4. Mengetahui Apa saja macam-macam komunikasi dalam pendidikan Islam
  

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Pendekatan dalam Pendidikan Islam
            Pendekatan dalam pendidikan islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara mendekati pesera didik dan mempernudah pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Pendekatan merupakan terjemahan dari kata “approach”, dalam bahasa inggris diartikan dengan come near ( menghampiri ) go to ( dapat jalan ke ) dan way path dengan arti ( jalan ) dalam pengertian ini dapat dikatakan bahwaapproach adalah cara menghampiri atau mendatangi sesuatu. Pendekatan dapat juga diartikan cara pemrosesan subjek atas objek untuk mencapai tujuan. Pendekatan juga bisa berarti cara pandang terhadap sebuah objek persoalan, dimana cara pandang itu adalah dalam konteks yang lebih luas.
Lawson dalam konteks belajar, mendefinisikan pendekatan adalah segala cara atau strategi yang digunakan pendidik untuk menunjang keefektifan, keefisien dalam proses pembelajaran materi tertentu.Ada juga dua istilah lain yang juga dengan pendekatan, yakni episteme dan wacana. Episteme adalah cara manusia menangkap, yaitu cara manusia memandang dan memahami sesuatu fenomena.
Pendidikan dikembangkan untuk mencerdaskan generasi mendatang sehingga siap menghadapi tantangan kehidupan pada masa depan. Oleh karena itu, pendidikan yang dilaksanakan harus menggunakan berbagai pendekatan yang diterima oleh perkembangan zaman, dan dapat mengimbangi perkembangan pendidikan di dunia barat.

1.      Macam-macam Pendekatan Dalam Pendiddikan Islam        
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan islam yaitu :
a.       Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan baik secara individual maupun secara kelompok. Syaiful Bahri Djamrah menyatakan bahwa pengalaman yang dilalui seseorang adalah guru yang baik. Pengalaman merupakan guru tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga, belajar pengalaman adalah lebih baik dari sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama sekali. Meskipun pengalaman diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik, karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik. Suatu pengalam dikatakan tidak mendidik jika pendidik tidak membawa peserta didik kearah tujuan pendidikan akan tetapi ia menyelewengkan peserta didik dari tujuan itu.[1] 
Betapa tingginya nilai suatu pengalaman, maka disadari akan pentingnya pengalaman bagi perkembangan jiwa peserta didik sehingga dijadikanlah pengalaman itu sebagai suatu pendekatan.

b.      Pendekatan pembiasaan
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja tanpa difikirkan lagi.
Dengan pembiasaan pendidikan memberikan kesempatan kepada pesrta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya, baik secara individual dan kelompok dalam kehidupan sehari-hari berawal dari pembiasaan itulah peserta didik membiasakan dirinya menuruti dan patuh kepada aturan yang berlaku ditengah kehidupan masyarakat. Menumbuhkan kebiasaan yang baik tidaklah mudah, seiring memakan waktu yang panjang. Tetapi bila sudah membudaya kebiasaan itu sulit pula mengubahnya, makanya sangat penting menanamkan kebiasaan yang baik pada awal kehidupan anak seperti membiasakannya shalat lima waktu, berpuasa, suka menolong orang dalam kesusahan, membantu fakir miskin.

c.       Pendekatan emosional
Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam menyakini ajaran agama islam serta dengan merasakan mana yang baik dan yang buruk. Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada didalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan perasaan, seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan sesuatu, baik persaan jasmani, maupun rohani. Emosi berperan dalam pembentukan karakter seseorang . justru itulah pendekatan emosional dijadikan salah satu pendekatan pendidikan islam.

d.      Pendekatan rasional
Pendekatan rasional adalah suatu pendekatan mempergunakan rasio ( akal ) dalam memahami dan menerima kebesaran dan kekuasaaan Allah.[2] Dengan kekuatan akalnya manusia dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk. Serta dengan akaal pula manusia dapat membuktikan dan membenarakan adanya Allah swt.

e.       Pendekatan fungsional
Pengertian fungsional adalah usaha memberikan materi agama menekankan pada segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat perkembangannya.[3] Pendekatan fungsional yang diterapakan disekolah dapat menjadikan agama lebih hidup dan dinamis. Ilmu agama yng dipelajari oleh anak disekolah bukan hanya sekedar melatih otak, tetapi diharapkan berguna bagi kehidupan anak baik dalam kehidupan individu maupun sosial. Dengan demikian pendekatan fungsional berarti anak dapat memanfaatkan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari baik individu maupun masyarakat

f.       Pendekatan keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan, baik yang berlangsung melalui kondisi pergaulan yang akrab atau personal sekolah, perilaku pendidikan dan tenaga pendidikan lain yang mencerminkan akhlak terpuji, maupun yang tidak langsung melalui suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah keteladanan.[4]
Keteladanan pendidik terhadap peserta didik merupakan kunci keberhasilandalam mempersiapkan dan membentuk moral spiritual dan sosial anak. Hal ini karena pendidik adalah figur terbaik dalam pandangan yang akan dijadikannya sebagai teladan dalam mengdentifikasikan diri dalam segala aspek kehidupannya atau figur pendidiikn tersebut terpatri dalam jiwa dan perasaannya dan tercermin dalam ucapan dan perbuatan.

g.      Pendekatan terpadu
Pendekatan terpadu adalah pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan memadukan secara serentak beberapa pendekatan. Pendekatan terpadu dalam pendidikan islam meliputi keseluruhan dari pendekatan yang telah ada diatas.

B.     Pengertian Komunikasi dalam Pendidikan Islam
1.      Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Sebagian pakar komunikasi mengatakan bahwasannya komunikasi adalah proses mengirimkan, menerima dan memahami gagasan dan perasaan dalam bentuk peran verbal atau nonverbal secara disengaja atau tidak disengaja.[5]
Kita bisa menyimpulkan komponen-komponen dalam proses komunikasi yaitu:
1.      Kominikator, guru adalah komunikator utama di dalam kelas. Namun, ketika para siswa berdiskusi membahas satu topik, yang ber bicara itu menjadi komunikator.
2.      Pesan, yang disusun dengan elemen, isi, struktur tertentu yang merupkan hasil transformasi dari pikiran/ gagasan/ perasaan dalam proses encoding yang dilakukan komunikator yang kemudian dicode oleh komunikan.
3.      Media atau saluran komunikasi yang di pergunakan untuk menyampaikan pesan yang di cerap melalui panca indra.
4.      Komunikan, yaitu para siswa yang menjadi halayak komunikasi yang dilakukan oleh gurunya atau sesama siswa yang mendengarkan paparan temannya.
5.      Efek, yang merupakan akibat yang ditimbulkan dari kegiatan komunikasi yang biasanya di rumuskan sebagai perubahan atau peneguhan sikap, pendapat dan perilaku.
6.      Umpan balik, merupakan respon komunikasi selama proses komunikasi berlangsung dari bisa mengubah pesan komunikasi, media komunikasi atau komunikator.
7.      Gangguan komunikasi, gangguan yang di pandang membuat komunikasi tidak efektif. Gangguan komunikasi ini bisa berupa gangguan psikologis gangguan fisik atau gangguan semantik dan gangguan mekanis.
8.      Lingkungan, merupakan pemberi pengaruh pada proses komunikasi manusia karena proses komunikasi tidak berlangsung di ruang hampa.[6]
Proses komunikasi dapat di klasifikasikan berdasarkan bentuk atau macamnya. Berdasarkan hasil analisis sistematis para ahli, klasifikasi bentuk komunikasi dapat di bedakan berdasarkan prinsip, komponen dan tehnik berkomunikasi yang di sesuaikan dengan interaksi komunikas di lapangan. Diantara bentuk atau macamnya adalah:
1.      Komunikasi tatap muka
Proses komunikasi ini di katakan juga sebagai komunikasi langsung (direct communication), yaitu ketika berlangsung komunikasi antara komunikator dan komunikan saling berhadapan dan saling meliahat, sehingga komunikator dapat memperhatikan respon (feedback) komunikasi saat itu juga. Komunikasi ini sering di sebit sebagai komunikasi arus balik atau umpan balik, yaitu feedback-nya terjadi secara langsung.
2.      Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal ( interpersonal communication) adalah kkomunikasi antar komunikator dengan komunikan (orang perorang). Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis atau percakapan arus baliknya bersifat langsung. Komunikatos mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Ketika komunikasi berlangsung komunikatos mengetahui pasti, apakah komuunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau gagal. Jika tidak, ia dapat  berusaha untuk meyakinkan komunikan saat itu juga. Karena iya dapat memberi kesempatan untuk merespon kepada komunikan se luas-luasnya. Selanjutnya, untuk komunikasi inter personal ini akan dibahas lebih luas dalam pembahasan tersendiri.
3.      Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok (groub communication) didalamnya termasuk juga komunikasi tatap muka dan komunikasi langsung, karens komunikstor dan komunikan berada dalam  situasi saling berhadapan dan saling melihat. Bentuk komunikasi ini sama dengan komunikasi interpersonal, yaitu sama-sama menimbulkan arus balik langsung. Perbedaannya jumlah komunikan yang terlibat dalam proses komunikasi.[7]

2.      Pengertian Komunikasi Islam
Komunikasi Islam berfokus pada teori-teori komunikasi yang dikembangkan oleh para pemikir Muslim. Tujuan akhirnya adalah menjadikan komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif, terutama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bersesuaian dengan fitrah penciptaan manusia.
Kesesuaian nilai-nilai komunikasi dengan dimensi penciptaan fitrah kemanusiaan itu memberi manfaat terhadap kesejahteraan manusia sejagat. Sehingga dalam perspektif ini, komunikasi Islam merupakan proses penyampaian atau tukar menukar informasi yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam Alquran. Komunikasi Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian nilai-nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan Alquran dan Hadis.

3.      Etika Komunikasi dalam Islam
Dari sejumlah aspek moral dan etika komunikasi, paling tidak terdapat empat prinsip etika komunikasi dalam Alquran yang meliputi fairness (kejujuran), accuracy (ketepatan/ketelitian), tanggungjawab dan kesejahteraan. Dalam surah an-Nuur ayat 19 dikatakan:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلۡفَٰحِشَةُ فِي ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۚ
وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ١٩
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita), perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
Dalam masalah ketelitian menerima informasi, Alquran misalnya memerintahkan untuk melakukan check and recheck terhadap informasi yang diterima. Dalam surah al-Hujurat ayat 6 dikatakan:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ
 عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ ٦
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Alquran juga menyediakan ruangan yang cukup banyak dalam menjelaskan etika kritik konstruktif dalam berkomunikasi. Salah satunya tercantum dalam surah Ali Imran ayat 104:
وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرۚ
وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤
Artyinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.[8]

4.      Fungsi dan manfaat komunikasi
Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1.      Fungsi informasi
Untuk memberitahukan sesuatu (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2.      Fungsi ekspresi
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3.      Fungsi kontrol
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4.      Fungsi sosial
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5.      Fungsi ekonomi
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
6.      Fungsi da'wah
Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:
1.      Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2.      Adanya saling kesefahaman antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3.      Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau jama'ah.
4.      Aktivitas 'amar ma'ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.[9]

5.      Manajemen komunikasi pendidikan islam
Di dalam Al-Qur’an terdapat 3 ayat yang mengajarkan tentang komunikasi, yaitu Ali Imron: 138, al-Rahman: 4, dan al-Qiyamah: 19. Misalnya dalam surah ar-Rahman berikut:
ٱلرَّحۡمَٰنُ ١  عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ ٢  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ ٣  عَلَّمَهُ ٱلۡبَيَانَ ٤
Artinya: (Tuhan) yang maha pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur’an, Dia menciptakan manusia. Dia mengajarkannya (manusia) pandai berbicara/ berkomunikasi (QS. Ar-Rahman:1-4)[10]
Ada dua metode komunikasi yang menimbulkan rasa antusias untuk berkomunikasi dan ada pula yang bisa membuat orang menjadi jenuh dan membosankan pendengarnya, dan ini perlu kita hindari.
Disamping itu, ada delapan prinsip yang perlu di lakukan agar komunikasi bisa dikerjakan dengan efektif, yaitu sebagai berikut:
ü  Berpikir dan berbicara dengan jelas.
ü  Ada sesuatu yang penting untuk disampaikan.
ü  Ada tujuan yang jelas.
ü  Penguasaan terhadap masalah.
ü  Pemahaman proses komunikasi dan penerapan dengan konsisten.
ü  Mendapatkan empati dari komunikan.
ü  Selalu menjaga kontak mata, suara yang tidak perlu keras atau lemah atau menghindari ucapan pengganggu.
ü  Komunikasi harus di rencanakan (apa pesan yang ingin di komunikasikan , siapa komunikan yang dituju, buatlah sekenario yang jelas, dan hendaknya mempersiapkan diri agar menguasai masalah).[11]
Dalam lembaga pendidikan islam, kepala sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi/ pesantren dalam kapasitasnya sebagai manajer seharusnya berupaya menerapkan komunikasi yanng benar-benar efektif dengan terlebih dahulu mengkondisikan kualitas komunikator, komunikan, pesan-pesan dalam komunikasi, lingkungan komunikasi, media komunikasi, dan sebagainya.
Semua pengondisian ini untuk melakukan komunikasi yang benar-benar mampu mengubah perilaku komunikan, baik para tenaga pengajar,/ pendidik, karyawan, siswa/ mahasiswa/ santri, atau siapapun yang sedang dalam posisi diajak berkomunikasi, termasuk juga walimurid/ wali mahasiswa/ wali santri.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      pendekatan adalah segala cara atau strategi yang digunakan pendidik untuk menunjang    keefektifan, keefisien dalam proses pembelajaran materi tertentu.
2.      Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan islam yaitu Pendekatan pengalaman, Pendekatan pembiasaan, Pendekatan emosional, Pendekatan rasional,pendekatan fungsional,pendekatan keteladanan dan pendekatan terpadu.
3.      Sebagian pakar komunikasi mengatakan bahwasannya komunikasi adalah proses mengirimkan, menerima dan memahami gagasan dan perasaan dalam bentuk peran verbal atau nonverbal secara disengaja atau tidak disengaja. Kita bisa menyimpulkan komponen-komponen dalam proses komunikasi yaitu: Kominikator, Pesan, Media atau saluran komunikasi, Komunikan, Efek,Umpan balik,Gangguan komunikasi, Lingkungan.
4.      komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah Fungsi informasi, Fungsi ekspresi, Fungsi kontrol, Fungsi sosial, Fungsi ekonomi, dan Fungsi da'wah.
5.      Dalam lembaga pendidikan islam, kepala sekolah/ madrasah/ perguruan tinggi/ pesabtren dalam kapasitasnya sebagai manajer seharusnya berupaya menerapkan komunikasi yanng benar-benar efektif dengan terlebih dahulu mengkondisikan kualitas komunikator, komunikan, pesan-pesan dalam komunikasi, lingkungan komunikasi, media komunikasi, dan sebagainya.
B.     Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar lebih mudah memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji diatas.Hal itu semua untuk membantu dan mempermudah pekerjaan mahasiswa dalam memahami tentang pendekatan dan komunikasi dalam pembelajaran islam.



DAFTAR PUSTAKA
An Nahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. Jakarta : Gema Insani. 1995.
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press, 2002. Mujib, Abdullah.
Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Fajar Inter Pratama Uffset. 2008. Nata, Abudin, Prof, Dr, MA.
 Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratam, 2005) Ubhiyati, Nur.
 Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997.http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013 Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses 17 Maret 2013 
Yosal Iriantara, Komunikasi Pembelajaran, Cet 1, (Bandung: zremaja rosdakarya 2014).
Enjang, komunikasi konseling, Cet 1, (Bandung: Nuansa 40619).
Mujamil Qomar, manajemen pendidikan islam, (Penerbit Erlangaa).
http://etikaberkomunikasi.blogspot.co id.





[1] Ramayulis,2006.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : kalam mulia. hlm.256
[2] Ibid.257
[3] Ibid.258
[4] Ramayulis, op.cit, hlm 181
[5] Yosal Iriantara, Komunikasi Pembelajaran, Cet 1, (Bandung: zremaja rosdakarya 2014) Hlm. 3.
[6] Ibid, Hlm. 8-9.
[7] Enjang, komunikasi konseling, Cet 1, (Bandung: Nuansa 40619), Hlm. 23-24
[8] http://etikaberkomunikasi.blogspot.co id.
[10] Mujamil Qomar, manajemen pendidikan islam, (Penerbit Erlangaa), Hlm. 252.
[11] Ibid, Hlm. 255-256

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Mengkafani Jenazah.

Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

MAKALAH PERENCANAAN EVALUASIPEMBELAJARAN