Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

Image
MAKALAH MATERI PAI “Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh” Dosen Pengampu : Misnan, M.Pd Disusun Oleh : v Mutiara Fadhilah Nasution Prodi        : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI ) Semester : IV ( Empat ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA (STAIS) MEDAN KATA PENGANTAR Alhamdulilllah,Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Saya selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi. Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat   dalam diskusi kelompok pada mata kuliah MATERI PAI tentang Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh. Mengingat isinya sangat penting seba gai bahan pembelajaran agar ter capainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok. Mudah-mudahan makalah ini besar   manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesu

Kebutuhan sosial dalam menghadapi aspek negatif dari lingkungan organisasi

MAKALAH MOTIVASI ORGANISASI
“KEBUTUHAN SOSIAL DALAM MENGHADAPI
ASPEK NEGATIF DARI LINGKUNGAN ORGANISASI”

Dosen Pengampu : Alfi Sahri, S.Sos. M.I.Kom
Disusun Oleh :
Aramita ..
Alfi Sahrin Pardosi
Doharni Rambe
M. Nur Nasution
Mutiara Fadhilah Nasution
Sahrul Anwar Rambe
SEMESTER : III( Tiga )
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM SUMATERA
(STAIS)
MEDAN


KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah,Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Kami selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat  dalam diskusi kelompok pada mata kuliah Motivasi Organisasi tentang Kebutuhan Sosial Dalam Menghadapi Aspek Negatif Dari Lingkungan Sosial.
Mengingat isinya sangat penting sebagai bahan pembelajaran agar tercapainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok.
Mudah-mudahan makalah ini besar  manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesuksesan dalam belajar.



Medan, 17 Desember 2017




KELOMPOK 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I   PENDAHULUAN
I.3. Latar Belakang............................................................................................ 1
I.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
I.1. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II  PEMBAHASAN
II.1. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Moslow................................................. 2
II.2. Aspek Negatif Dari Lingkungan Organisasi.................................................... 4
II.3. Peran Kebutuhan Sosial dalam Menghadapi Aspek Negatif..................... 5
BAB III  PENUTUP
III.1. Kesimpulan................................................................................................ 9
III.2. Saran................................................................................................... ............. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11





BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Abraham Maslow adalah salah satu ilmuwan yang banyak memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang psikologi dan manajemen. Bahkan ada yang menyebut bahwa Maslow adalah bapak manajemen modern. Pada awalnya pemikiran-pemikirannya banyak mewarnai dunia psikologi tetapi kemudian juga mewarnai bidang manajemen dan organisasi. Hal tersebut dikarenakan pemikiran-pemikiran Maslow berkaitan dengan kemanusiaan (humanity) yang pastinya akan berhubungan dengan semua aspek kehidupan. Teori-teori Maslow banyak dirujuk sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hierarkis. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan pemikiran Abraham Maslow, ketika banyak menjadi bahan rujukan dalam penelitian dan aplikasi bisnis. Pengaruh pemikiran tersebut dapat berupa penerapan manajemen bisnis, penerapan pada bisnis konstruksi, humanisme, pembelajaran, teori pembelajaran dan dan motivasi pekerja untuk belajar.
I.2 Rumusan Masalah
Apa saja teori hierarki kebutuhan Maslow?
Apa aspek negatif dari lingkungan organisasi?
Bagaimana peranan kebutuhan sosial dalam menghadapi aspek negatif dari lingkungan organisasi?
I.3 Tujuan
Untuk mengetahui teori hierarki kebutuhan Maslow.
Untuk mengetahui apa saja aspek negatif dari lingkungan organisasi
Untuk mengetahui bagaimana peran kebutuhan sosial dalam menghadapi aspek negatif dari lingkungan organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)
Abraham Maslow membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
1.  Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
2.  Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
3.  Kebutuhan Rasa Cinta dan Aktivitas Sosial
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4.  Kebutuhan Harga Diri
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.

DI ANTARA 5 TEORI MASLOW,KAMI MEMBAHAS KEBUTUHAN RASA CINTA DAN EFEKTIVITAS SOSIAL.
II.2 Aspek Negatif Dari Lingkungan Organisasi
Faktor Intern
Faktor Internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor Internal terdiri dari :
Perubahan kebijakan lingkungan.
Perubahan struktur organisasi.
Volume kegiatan bertambah banyak.
Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
Perubahan kebijakan pimpinan
Perubahan tujuan
Faktor Ekstern 
Faktor ekstern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor eksternal diantaranya terdiri dari :
Sumber daya alam.
Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi..
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial.
Dampak negatif dari organisasi adalah dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, dan berakibat keruntuhan dari organisasi tersebut yang pada akhirnya proses perkembangan organisasi tersebut menjadi gagal total.
II.3 Peran Kebutuhan Rasa Cinta dan Aktivitas Sosial
Agar dapat menghadapi efek negatif dari lingkungan organisasi,,maka seseorang harus mencapai kebutuhan rasa cinta dan efektivitas sosial.
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya. Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian. Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan diterima, apakah datang dari kelompok sosial yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan keagamaan, organisasi  profesional, tim olahraga,geng,dll.) atau koneksi sosial yang kecil (anggota keluarga,  pasangan, mentor, teman kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi rentan merasa sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga  berhubungan dengan penyakit fisik seperti penyakit hati.
Misalnya adalah : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.




Kebutuhan sosial tercermin dalam 4 bentuk perasaan yaitu :
1. perasaan diterima oleh orang lain dengan siapa ia bergaul dan berinteraksi dalam organisasi.
2. harus diterima sebagai kenyataan bahwa setiap orang mempunyai jati diri yang khas dengan segala kelebihan dan kekurangan.
3. kebutuhan akan perasaan maju.
4. kebutuhan akan diikutsertakan atau “sense of participation”.
Individu dalam organisasi menginginkan dirinya tergolong pada kelompok tertentu. Ia ingin berasosiasi dengan rekan lain, diterima, berbagi, dan menerima sikap persahabatan dan afeksi. Walaupun banyak manajer memahami adanya kebutuhan demikian, kadang mereka secara keliru menganggapnya sebagai ancaman bagi organisasi mereka sehingga tindakan-tindakan mereka disesuaikan dengan pandangan demikian. Organisasi atau perusahaan yang terlalu tajam dan jelas membedakan posisi pimpinan dan bawahan seringkali mengabaikan kebutuhan karyawan akan rasa memiliki (sense of belonging). Seharusnya karyawan pada level kebutuhan ini dimotivasi untuk memiliki rasa memiliki atas misi dan qvisi organisasi dan menyatukan ambisi personal dengan ambisi organisasi. Antara pengembangan pribadi dan organisasi mempunyai hubungan yang hasilnya dirasakan secara timbal balik.
Dalam ranah Perilaku Organisasi, kita kenal apa yang disebut manajemen konflik. Berbeda dari pandangan tradisional yang melihat konflik secara negatif, terdapat pandangan interaksionis yang melihat konflik tidak hanya sebagai kekuatan positif dalam kelompok namun juga sangat diperlukan agar kelompok berkinerja efektif. Konflik bisa baik atau buruk tergantung pada tipenya. Tanpa bermaksud menolak atau mendukung salah satu pandangan, dapat dikatakan bahwa potensi konflik dalam organisasi selain mengganggu rasa aman.Potensi mobilitas yang berlebihan yang umumnya dipaksakan oleh industrialisasi mengancam tercabutnya rasa kerasan dalam kelompok kerja, tantangan untuk adaptasi dalam kelompok baru dan asing, dan akhirnya menimbulkan kebutuhan akan rasa memiliki dan aneka kebutuhan yang masuk dalam hirarki tahap ini.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi:

Kehangatan
Kehangatan (warmth) adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok yang informal,serta hubungan baik antar rekan kerja,penekanan pada pengaruh persahabatan dan kelompok sosial yang informal(Toulson & Smith,1994:457)

Dukungan
Dukungan (support) adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling tolong menolong antara manajer dan karyawan,lebih ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan antara atasan dan bawahan (Toulson & Smith, 1994:457)

Dengan menjalankan kebutuhan sosial ini,maka yang didapat adalah:
Dapat berinteraksi sesama anggota organisasi
Menambah teman
Mampu menghadapi masalah secara bersama
Komunikasi dapat berlangsung baik,jika hubugan antar anggota juga baik.
Mampu mencapai tujuan bersama.
Kebutuhan akan perasaan dihormati
Menciptakan suasana rasa nyaman dan kehangatan saat berada di lingkungan anggota.





Yang dapat dilakukan agar dampak negatif organisasi dapat diselasaikan:
Memiliki keterbukaan terhadap anggota
Mengubah sikap dan perilaku anggota dengan mengadakan pembinaan, pengembangan, pendidikan dan pelatihan
Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan latihan atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan, pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para anggota organisasi.
Latihan di tempat kerja: Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.




BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Abraham Maslow membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.
Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan diterima, apakah datang dari kelompok sosial yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan keagamaan, organisasi  profesional, tim olahraga,geng,dll.) atau koneksi sosial yang kecil (anggota keluarga,  pasangan, mentor, teman kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi rentan merasa sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga  berhubungan dengan penyakit fisik seperti penyakit hati.
Dengan menjalankan kebutuhan sosial ini,maka yang didapat adalah:
Dapat berinteraksi sesama anggota organisasi
Menambah teman
Mampu menghadapi masalah secara bersama
Komunikasi dapat berlangsung baik,jika hubugan antar anggota juga baik.
Mampu mencapai tujuan bersama.
Kebutuhan akan perasaan dihormati
Menciptakan suasana rasa nyaman dan kehangatan saat berada di lingkungan anggota.


III.2 Saran
Manusia sebagai wadah dalam kelompok perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan maka di setiap individu akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih . sehingga organisasi dapat menyikapi kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal yang terus berubah, maka diperlukan kecermatan yang lebih dari organisasi untuk selalu siap berubah dan menyesuaikan diri dengan arus yang mengglobal. Dengan demikian tingkat keberhasilan suatu organisasi pada era global sekarang ini ada pada sejauh mana quick respond diterapkan di dalam organisasi atas setiap perubahan pada lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Perilaku Organisasi 1.https://books.google.co.id
Sudrajad,Akhmad.2008.TEORI-TEORI MOTIVASI.
Maslow,Abraham H.1984.Motivasi dan Kepribadian.Jakarta:PT.Gramedia
Drs.H.Malayu S.P.Hasibuan,ORGANISASI DAN MOTIVASI,Bumi Aksara, Bandung ,1996.
Thoha,Miftah,Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya,PT RajaGrafindo Persada,Jakarta,2013.
Prof.Dr.J.winardi,S.E.Manajemen Prilaku Organisasi.Kencana.Jakarta.2004
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
http://artikelsmua21.blogspot.co.id/2015/06/makalah-tentang-motivasi-dan-teori.html
https://ismaan.wordpress.com/2015/05/19/perkembangan-dan-perubahan-organisasi/
http://mamuteritorial.blogspot.co.id/2011/11/tugas-5-perubahan-organisasi-faktor.html?m=1
http://prohumancapital.blogspot.co.id/2008/07/aktualisasi-teori-motivasi-abraham.html?m=1 
http://silviaardianasemail.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html 
https://catatanalfaroq.wordpress.com/2015/04/05/teori-kebutuhan-maslow/ 

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Mengkafani Jenazah.

Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

MAKALAH PERENCANAAN EVALUASIPEMBELAJARAN