Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

Image
MAKALAH MATERI PAI “Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh” Dosen Pengampu : Misnan, M.Pd Disusun Oleh : v Mutiara Fadhilah Nasution Prodi        : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI ) Semester : IV ( Empat ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA (STAIS) MEDAN KATA PENGANTAR Alhamdulilllah,Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, makalah ini dapat Saya selesaikan. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, pembimbing umat menuju cahaya kebenaran illahi. Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat   dalam diskusi kelompok pada mata kuliah MATERI PAI tentang Cinta,Akhlak,dan Amal Sholeh. Mengingat isinya sangat penting seba gai bahan pembelajaran agar ter capainya tujuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah,baik masalah individu ataupun masalah kelompok. Mudah-mudahan makalah ini besar   manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis menjadi amal yang sholeh yang bisa menghantarkan kesu

Komunikasi organisasi

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan modern seperti sekarang komunikasi memegang peran yang sangat penting,komunikasi dalam kehidupan bersama itu-lah yang menjadi salah satu faktor yang sangat penting di dalam kehidupan bersama, baik di dalam organisasi ataupun kelompok.
Firman Allah dalam surat Al-Hujurat (49) ayat 13 yang berbunyi:

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Mengapa komunikasi penting dalam suatu organisasi?organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang di dalamnya terdapat rangkaian alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lain. Conection komunikasi merupakan sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi.Komunikasi menyediakan alalt-alat untuk pengambilan keputusan menerima umpan-balik dan mengoreksi tujuan serta prosedur organisasi. Apabila komunikasi berhenti maka aktivitas organisasi akan berhenti. Dengan demikian tinggalah kegiatan-kegiatan individu yang tidak terorganisasi.

I.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Komunikasi ?
2. Apa itu Organisasi ?
3. Apa itu Komunikasi Organisasi ?

I.3. Tujuan penulisan
1. Mengetahui apa itu Komunikasi.
2. Mengetahui apa itu Organisasi.
3. Mengetahui apa itu Komunikasi Organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Komunikasi (communication)

Sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi pada awalnya merupakan proses retorika dan jurnalistik yang banyak berkaitan dengan pembentukan pendapat umum (opini public). Dalam ilmu peta pengetahuan, komunikasi dinilai oleh banyak pihak sebagai ilmu monodisiplin yang berinduk pada ilmu politik. Namun, karena adanya proses akumulasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta semakin integratifnya ilmu antara yang satu dengan yang lain akhirnya menjadikan komunikasi sebagai ilmu multidisiplin. Disiplin ilmu yangtelah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi antara lain psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistic, matematika, dan ilmu elektronika. Berbagai defenisi komunikasi dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya.
Wilbur Schrarmm (Ashadi, 1987) menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process), Schramm menguraikannya demikian: komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistrosi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpak balik.
Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan pihak lain terangsang untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Jadi, komunikasi dengan komunikasi yang efektif bukanlah hal yang sama. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu maupun organisasi.




II.2 Organisasi (organization)

Organisasi merupakan suatu system, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersamaatu tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu system karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Bila satu bagian terganggu maka akan ikut berpengaruh pada bagian lain.
Suatu organisasi juga bisa didefenisikan sebagai sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah individu sangat bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Ada yang beranggotakan tiga atau empat orang bekerja dengan kontak yang sangat dekat. Yang lainnya memiliki seribu karyawan tersebar di seluruh dunia. Apa yang paling penting dalam hal ini adalah mereka ini bekerja di dalam struktur tertentu.
Di dalam setiap organisasi terdapat struktur formal maupun informal. Sebagai contoh, di organisasi perguruan tinggi terdapat struktur akademik formal, dengan rector sebagai pemimpin tertingginya, para dekan pada tingkat hirarki berikutnya, kedua departemen berikutnya dan para dosen pada tingkat hirarki berikutnya. Melalui struktur demikian semua kegiatan universitas dapat dilaksanakan. Tetapi, ada juga struktur informal di dalam organisasi perguruan tinggi hirarki itu, dan dalam banyak kasus strukturnya menyilang garis hirarki.
Secara umum, organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
adanya pembagian tugas dan tanggung jawab
adanya pusat kekuasaan
adanya subsitusi sumber daya manusia
adanya ketergangtungan antaranggota
adanya koordinasi antarkomponen
adanya interaksi yang berulang-ulang
Organisasi dibagi atas dua tipe, yakni:
organisasi yang berorientasi laba (profit oriented organization). Organisasi tipe ini bertujuan memperoleh laba. Laba dipergunakan untuk membiayai operasi dan pengambangan organisasi. Organisasi tipe ini sering juga disebut organisai bisnis atau perusahaan. Dalam organisasi bisnis, pemilik menerima keuntungan ekonomi terbesar. Contohnya, hotel, restoran, bank, perusahaan asuransi, took, dan lain sebagainya.



organisasi nirlaba (non-profit oriented organization). Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba atau kegiatan yang dilakukan semata-mata untuk memperoleh laba. Dalam organisasi ini, pelanggang atau klien menerima keuntungan terbesar. Contohnya, rumah sakit, lembaga pendidikan, panti asuhan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain sebagainya.
Tujuan umum sebuah organisasi adalah menghasilkan pendapatan. Akan tetapi, berbagai tujuan lain yang yang mendukung harus pula dicapai jika tujuan akhir tersebut ingin dipenuhi. Jadi misalnya, agar diperoleh pendapatan, organisasi harus mempertahankan akatan kerja yang efektif. Untuk mencapainya, maka organisasi harus memiliki orang-orang yang bermotivasi yang bisa diperoleh jika organisasi memiliki parkir yang luas, menyediakan bonus, lingkungan kerja yang bersih dan nyaman, dan sebagainya.

II.3 Komunikasi Organisasi (organizational communication)

Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi  di dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Jika organisasi semakin besar dan semakin kompleks, maka demikian juga komunikasinya. Pada organisasi yang beranggotakan tiga orang, komunikasinya relative sederhana, tetapi organisasi yang beranggotakan seribu orang komunikasinya sangat kompleks.
Goldhaber (1986) memberikan defenisi komunikasi organisasi sebagai berikut, organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of independent relationship to cope with environmental uncertainty. Atau dengan kata lain komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
Wayne dan Don mengemukakan dua defenisi komunikasi yaitu:
defenisi fungsional Komunikasi organisasi  dapat didefenisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.
defenisi interpretif komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Dalam artian perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi.
Deddy Mulyana mengemukakan lingkup kajian komunikasi organisasi (organization communication) sebagai berikut: komunikasi organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antar-pribadi dan ada kalanya juga komunikasi public. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, sperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.
Dari penjelasan di atas ada tujuh konsep kunci di dalam komunikasi organisasi:
Proses. Suatu organisasi adalah suatu system yang terbuka yang dinamis yang menciptakan dan menukar pesan di antara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan enukar informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan suatu proses.
Pesan. Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Untuk berkomunikasi sesorang harus sanggup menyusun suatu gambaran pesan yang efektif, sehingga pesan yang dikirimkan itu diartikan sama dengan apa yang dimaksud antara pengirim dan penerima pesan tersebut.
Jaringan. Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanyaterjadi memlalui suatu set jalan kecilyang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini mungkin mencakup hanya dua orang, beberapa orang, atau keseluruhan organisasi.
Keadaan Saling Tergantung. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu system terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguanmaka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh system organisasi.
Hubungan. Karena organisasi merupakan suatu system terbuka, system kehidupan social maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Dengan kata lain jaringan melalui mana jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manussia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi perlu dipelajari diantaranya; sikap, skil, moral yang dilakukan oleh seorang pengawas.
Lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan factor social yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu system. Lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal dan eksternal. Yang termasuk lingkungan internal adalah personalia, staf, dan komponen organisasi lainnya. Sedangkan lingkungan eksternal dari organisasi adalah langganan, saingan dan teknologi.
Ketidakpastian. Yang dimaksud ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.

Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual understanding). Melalui kegiatan komunikasi yang terencana dan substansi isinya terdesain, minimal terjadi proses penyebarluasan (deffusi) dimensi-dimensi organisasi pada setiap orang.
Ketidakmengertian (misunderstanding) merupakan sumber disintegrasi dan konflik, karena ketidakmengertian merupakan rangsangan (stimulus) yang membangkitkan (prejudice). Berbagai aksi demo (unjuk rasa) yang dilakukan karyawan atau pegawai bukan hanya persoalan ketidakpuasan terhadap pendapatan dan reward (ganjaran), tetapi lebih banyak bersumber dari ketidakmengertian mereka terhadap eksistensi organisasinya.

komunikasi organisasi memiliki empat jenis arah.
Empat Jenis Arah itu ialah :
1. Komunikasi ke atas. Komunikasi ke atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).
2. Komunikasi ke bawah. Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang lebih rendah).
3. Komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang posisinya setara10.
4. Komunikasi informal. Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Hambatan yang Mungkin Muncul dalam Komunikasi Organisasi
1.   Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
2.    Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
3.   Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
4.  Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
5.  Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
6.  Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
7.  Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi
Dari berbagai hambatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi itu tidak mudah dan memerlukan jalan yang sangat panjang untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam organisasi dan dalam aktivitas lainnya.Tetapi hambatan tersebut bukanlah menjadi satu-satunya penghambat dalam organisasi. Untuk memecahkan masalah hambatan tersebut diatas berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan komunikasi :
1.   Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
2.   Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
3.   Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.


















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang umum dapat disimpulkan yaitu:
komunikasi organisasi terjadi dalam suatu system terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilan / skilnya.
Selain itu komunikasi organisasi memiliki empat jenis arah. Empat Jenis Arah itu ialah :
1. Komunikasi ke atas. Komunikasi ke atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).
2. Komunikasi ke bawah. Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang lebih rendah).
3. Komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang posisinya setara10.
4.  Komunikasi informal. Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.

3.2 Saran
sebagai seorang mahasiswa agar dapat memahami komunikasi organisasi, karena dimanapun kita berada kita akan bertemu dengan hal tersebut. Serta komunikasi organisasi juga bisa dijadikan konsep penelitian dilapangan nantinya.
bagi pembaca yang aktif di organisasi, praktekkanlah jika anda paham dengan apa yang telah kami sajikan.










DAFTAR PUSTAKA


Sigit, Soehardi, 2003. Esensi Perilaku Organisasional. Yogyakarta: BPFE UST.
RI, Departemen Agama. 2002. Al Quran dan Terjemahannya. Semarang: PT Karya Putra Toha.
Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tommy Suprapto, 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
Sutrisna, Dewi. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset.
De Vito, Joseph. 1996. Komunikasi Antar Manusia. Terjemahan oleh Agus Maulana. 1997. Jakarta:Profesional Books.
Muhammad, Arni. 2000. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
R. Wayne P. dan Don F.F., 1993. Komunikasi Organisasi. Terjemahan oleh Deddy Mulyana. 2001.Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
http://organisasi.org/analisis-pengertian-komunikasi-dan-5-lima-unsur-komunikasi-menurut-harold lasswell
http://jumaidi07.blogspot.co.id/2014/12/makalah-komunikasi-komunikasi-organisasi.html?m=1
http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html
http://desima29.blogspot.co.id/2016/01/makalah-komunikasi-organisasi.html?m=1



Comments

Popular posts from this blog

Makalah Mengkafani Jenazah.

Makalah Materi PAI"CInta,Akhlak dan Amal Sholeh"

MAKALAH PERENCANAAN EVALUASIPEMBELAJARAN